Lihat ke Halaman Asli

Jessie Wijaya

Pelajar Sekolah

Kajian Pengaruh Kebutuhan dan Permasalahan Manusia Terhadap Manusia Purba Hingga Manusia Sekarang

Diperbarui: 8 November 2023   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap manusia pasti bertumbuh dan berkembang. Kamu yang bisa baca artikel ini sekarang, berarti kamu sudah bertumbuh dan berkembang. Sejak bayi, tubuh manusia mengalami setiap pertumbuhan mulai dari tinggi badan, rambut, tulang, dll. Begitu juga dengan perkembangan otak si anak. Dengan proses tersebut pun menjadikan kamu yang sekarang. Tahukah kamu, ternyata perkembangan ini tidak hanya terjadi pada zaman sekarang loh, tetapi sudah ada sejak zaman praaksara.

Pernahkah kamu mendengar tentang manusia purba? Manusia purba adalah manusia yang hidup pada masa sangat lampau, yaitu masa praaksara. Sejarah mencatat bahwa ternyata manusia purba itu ternyata tidak memiliki fisik seperti kita sekarang loh. Khususnya di Indonesia terdapat 3 jenis manusia purba yaitu 

  • Meganthropus paleojavanicus. Ini merupakan manusia besar tertua dari Jawa. Ia hidup pada masa Pleistosen awal dan memiliki ciri ciri dengan rahang bawah yang sangat tegam dan geraham besar, otot kunyah kuat, bentuk muka masif, dan memakan jenis tumbuh-tumbuhan.

  • Pithecanthropus, memiliki nama lain yaitu manusia kera. Ia ditemukan di Ngawi. Ada 3 jenis manusia kera yaitu Pithecanthropus erectus (berdiri tegak), Pithecanthropus robustus (besar), dan Pithecanthropus mojokertensis (dari Mojokerta). 

  • Homo Sapiens. Ini merupakan jenis manusia purba yang paling pintar. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak mulai membulat, dan alat kunya menyusut, serta berjalan lebih sempurna.

Tahukah kamu, manusia purba ini terus berkembang dari masa ke masa secara bertahap. Apakah zaman-zaman itu?

  1. Paleolitikum. Ini adalah zaman berburu dan mengumpulkan makanan dimana makanan sepenuhnya bergantung pada alam (melalui berburu untuk mendapatkan makanan). Mereka berpindah-pindah karena harus berburu dan menyesuaikan dengan lingkungan (nomaden). Hasil budaya mereka adalah kapak perimbas, alat serpih, dan alat tulang.

  2. Mesolitikum. Ini adalah zaman berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut dimana manusia sudah mulai mengalami pencampuran dan mulai ada perkembangan. Mereka mulai hidup semi menetap, menangkap ikan, melukis dinding goa, pembagian kerja, dan mengenal kepecayaan. Pada zaman ini, adanya pendatang proto dan deutro. Hasil budaya mereka adalah serpih bilang, alat tulang, dan kapak genggam sumatera. 

  3. Neolitikum. Ini adalah masa bercocok tanam yang dipercaya bahwa ini merupakan perkembangan dipengaruhi oleh kedatangan deutro melayu. Manusia sudah tinggal menetap meski sederhana dan memiliki kepercayaan animisme & dinamisme. Hasil budaya mereka adalah beliung persegi, kapak lonjong, alat obsidian, mata panah, gerabah, dan alat pemukul kayu.

Permasalahan manusia sekarang tentu sangat berbeda dengan manusia zaman purba. Pada zaman purba, mereka memiliki masalah seperti bagaimana cara berburu dengan efisien, bagaimana cara menangkap hewan atau menemukan tumbuhan yang baik. Berbeda dengan kehidupan sekarang yaitu kita harus bekerja untuk mendapatkan uang sebagai alat tukar kebutuhan sehari-hari.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah manusia sekarang masih bisa berkembang? Tentu saja iya. Manusia terus berkembang dari masa ke masa dan tidak akan pernah berhenti. Lingkungan sekitar pun terus berubah seiring perkembangan zaman. Tanpa kita sadari, manusia sendiri lah yang membuat perubahan lingkungan melalui tindakan sehari-hari seperti merusak lingkungan dan perkembangan teknologi-teknologi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline