Lihat ke Halaman Asli

Jessica Ulan Sari

Universitas Satya Negara Indonesia

Kunjungan ke Desa Sinar Resmi Kasepuhan

Diperbarui: 21 Desember 2023   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan mahasiswa usni ke Desa Sinar Resmi Kasepuhan

Desa Kasepuhan Sinar Resmi terletak di kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Desa Kasepuhan Sinar Resmi dipimpin oleh Abah Asep Nugraha. Dimana desa ini dulu bernama Sinar Resmi yang dalam bahasa sunda Sirna artinya betah adem. Abah Asep Nugraha merupakan keturunan ke-10 dari pimpinan desa pertama, dimana ketua adat tidak dipilih oleh warga melainkan diturunkan dari leluhur. Desa ini awalnya berada di Bogor kemudian pindah ke Lebak Larang, Lebak Binong, Tegal Lumbu, Bojong Cisonok, Pasir Talaga, Pasar Jengjing, Ciptarasa dan kemudian ke Pasir Jengjing dan terakhir di Sinar Resmi.

Pada desa ini, proses penanaman padi sampai panen dibalut dengan ritual dan sangat sakral, karena padi benar-benar diperlakukan sama seperti manusia. Dimana desa ini hanya boleh memanen padi sekali dalam setahun. Dan semua ritual harus diawali oleh ketua adat mulai menanam, melamar, memanen sampai seren taun. Dari hasil panen padi di desa ini tidak untuk diperjual belikan jadi hanya bisa di konsumsi secara pribadi dan suguhan tamu yang datang ke desa kasepuhan sinar resmi.

Dalam pengunjungan ke desa Sinar Resmi Kasepuhan, melakukan banyak acara seperti pengenalan adatnya yaitu Debus salah satunya. Dimana Debus ini seperti kesenian bela diri yang ada di Sunda Banten. Dalam pengunjungan pun selain melihat adat dari desa tersebut, kami mahasiswa/i Universitas Satya Negara Indonesia menampilkan adat-adat kota lainnya seperi dari Betawi menampilkan tarian, baju adat dan juga lagu yang di putar yaitu Ondel-Ondel serta masih banyak lagi.

Di Desa Sinar Resmi Kasepuhan memiliki beberapa peraturan adat seperti :

1. Jika makan tidak boleh mengangkat piring.

2. Tidak boleh memperjual padi yang ada di daerah tersebut.

3. Pria menggunakan ikat tali di kepala dan perempuan menggunakan kain lilit.

4. Sebelum dan sesudah makan harus mencicipi garam.

5. Tidak boleh menyisakan nasi atau makanan.

Sehingga, dapat di lihat bahwa Desa Sinar Resmi Kasepuhan memang sangat menjaga kelestarian adat dan lingkungan yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline