Film dan lagu telah menjadi dua elemen budaya yang saling melengkapi, menciptakan suatu harmoni dalam menggambarkan isu-isu sosial dan budaya. Keduanya tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga menjadi sarana berekspresi yang kuat untuk menyampaikan pesan penting kepada masyarakat luas. Di era modern, kolaborasi antara film dan lagu terus berkembang, menjangkau audiens lebih luas dan lebih beragam. Di Indonesia, hubungan ini sering terlihat dalam film-film yang memanfaatkan lagu sebagai pendukung narasi ataupun pendukung emosional dari sebuah pesan yang disampaikan. Hal ini membuat keduanya menjadi elemen penting dalam membangun identitas generasi modern.
Musik Menciptakan Gerakan Sosial
Gerakan sosial dalam dunia film dan musik telah memberikan pengaruh terhadap perubahan sosial. Melalui film dan musik, penggunaan bahasa yang universal mampu beroperasi dalam dialektika sosial, sekaligus menjadi media pemberontakan dan perlawanan ditengah-tengah realitas masyarakat yang begitu timpang. Kolaborasi antara film dan lagu sering kali mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap isu tertentu.
Contohnya ada dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) (2020) yang menggandeng lagu "Secukupnya" oleh Hindia sebagai pengiring narasi emosional tentang kesehatan mental dan hubungan keluarga. Lagu ini menjadi anthem bagi generasi muda yang berjuang menerima ketidaksempurnaan hidup dan tekanan sosial modern. Selain itu ada gerakan sosial muncul melalui tagar I, di #NKCTHI, mana banyak orang berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain. Kolaborasi ini membentuk identitas generasi modern yang lebih inklusif dan peduli terhadap isu kesehatan mental. Di luar negeri, film seperti The Greatest Showman (2017) membawa pesan inklusi dan penerimaan diri melalui lagu-lagu seperti "This Is Me." Lagu ini tidak hanya menjadi inspirasi individu untuk menerima diri mereka apa adanya tetapi juga menjadi anthem bagi gerakan inklusivitas di seluruh dunia.
Kolaborasi-kolaborasi tersebut menunjukkan bahwa seni tidak hanya untuk dinikmati tetapi juga untuk direnungkan. Film dan lagu memiliki kekuatan untuk memantik diskusi tentang isu-isu yang sering kali terabaikan, seperti kesehatan mental, ketimpangan sosial, hingga keberagaman budaya. Melalui emosi yang terjalin dalam cerita dan musik, seni dapat menyentuh hati banyak orang, membangkitkan empati, dan mendorong perubahan sikap.
Membentuk Kenangan Kolektif Sebuah Generasi
Film dan lagu juga memiliki peran penting dalam membentuk kenangan kolektif sebuah generasi. Lagu tema dari film Petualangan Sherina (2000) misalnya, bukan hanya menjadi pengiring kisah petualangan di layar, tetapi juga membentuk nostalgia bagi generasi yang tumbuh di era tersebut. Hal yang sama terjadi pada film Laskar Pelangi (2008), yang membawa pesan tentang pentingnya pendidikan dan keadilan sosial. Lagu-lagu dari film ini tidak hanya menjadi hit di masanya tetapi juga menjadi pengingat akan perjuangan anak-anak di daerah terpencil. Memori kolektif ini penting karena membantu membangun identitas budaya yang kuat, menghubungkan generasi masa kini dengan masa yang sudah dilewati (Puspitaningrum, 2022).
Di masa mendatang, kolaborasi antara film dan lagu akan semakin mengandalkan teknologi untuk memperluas jangkauan dan dampaknya. Di era digital, platform streaming seperti YouTube, Spotify, dan TikTok memungkinkan keduanya menjadi viral dalam waktu singkat, menjangkau audiens global secara cepat dan luas. Kolaborasi film dan lagu tersebut dapat menciptakan gelombang sosial baru, menyebarkan pesan atau emosi yang disampaikan oleh film kepada penonton.
Kolaborasi antara film dan lagu telah berkembang menjadi kekuatan budaya yang dapat mempengaruhi pemikiran dan tindakan masyarakat, serta membentuk identitas generasi modern. Generasi modern kini lebih terhubung dengan isu-isu global karena seni memberikan bahasa universal yang mudah dipahami oleh semua kalangan. Dengan memadukan hiburan dan pesan yang mendalam, kolaborasi ini mampu menjembatani masa kini dengan visi masa depan yang lebih inklusif dan progresif. Dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan emosional dan sosial secara bersamaan, kolaborasi ini mampu menciptakan gerakan sosial yang mendalam dan menyentuh banyak orang. Teknologi digital telah mempercepat penyebaran kolaborasi ini semakin luas, menjangkau audiens global dengan kecepatan yang sebelumnya tidak mungkin tercapai. Film dan lagu akan terus menjadi alat yang efektif untuk mempengaruhi, menginspirasi, dan membentuk cara pandang generasi masa depan terhadap isu-isu sosial yang relevan. Dalam dunia yang semakin terhubung, kolaborasi ini memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif yang lebih luas dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI