Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia berarti semangat nasionalisme yang tinggi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia harus dipraktikkan oleh pergerakan nasional, karena bahasa Indonesia telah memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antar individu, kelompok, dan organisasi sosial dalam berbagai situasi kehidupan. Dapat dilihat bahwa di 33 provinsi Indonesia, penggunaan bahasa Indonesia memberikan pengaruh positif sebagai pemersatu daerah dan suku bangsa di berbagai daerah di Indonesia.
Kita warga negara Indonesia harus mencintai bahasa Indonesia. Mencintai bahasa Indonesia berarti mengetahui, memahami, mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.Menggunakan bahasa yang baik berarti sesuai dengan aturan dan tata bahasa EYD yang ditentukan oleh orang Indonesia melalui Badan Bahasa Indonesia (dulu Pusat Bahasa). Menggunakan bahasa yang baik berarti kita harus menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sesuai dengan konteks sosial, agama, budaya, pendidikan dan lingkungan dimanapun kita berada.
Di zaman yang serba teknologi sekarang ini, nampaknya masih kurang penggunaan bahasa yang baik dan benar, baik lisan maupun tulisan. Orang yang menggunakan bahasa membuat banyak kesalahan. Seperti bahasa yang digunakan untuk mengirim pesan teks atau lebih dikenal dengan SMS. Meskipun dalam forum formal seperti seminar, diskusi dan kegiatan belajar mengajar (TLA), bahasa pengantar bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang utama dibandingkan dengan bahasa daerah yang sering kita gunakan sehari-hari. Kesalahan bahasa lisan dapat terjadi karena masyarakat mencampuradukkan penutur bahasa Indonesia dengan bahasa lain, mencampuradukkan penggunaan bahasa dalam situasi formal atau informal, dan adanya persinggungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau bahasa daerah.
Pengguna bahasa Indonesia juga dapat memiliki kesalahan ejaan karena pengguna bahasa tidak mengerti atau mengerti bahasa itu sendiri, seperti EYD, kata baku dan tata bahasa baku, yang kebanyakan diremehkan oleh setiap pengguna bahasa. Penting untuk menggunakan standar bahasa dalam bahasa lisan dan tulisan. Ini juga dapat membantu dalam menulis publikasi penelitian seperti tesis, tesis dan disertasi. Inilah realita yang harus kita hadapi di era globalisasi sekarang ini. Sebagai akademisi sudah selayaknya kita melakukan perubahan dengan menulis disertasi, penelitian dan tulisan-tulisan lain tentang bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia kelak dapat dilestarikan dan ditingkatkan.
Masa muda pada umumnya adalah masa remaja sebanyak orang. Dalam manusia muda tidak bisa disebut dewasa, tetapi juga tidak bisa disebut anak-anak. Masa remaja adalah tahap peralihan seseorang dari masa kanak-kanak menuju dewasa, masa remaja adalah tahap peralihan antara masa kanak-kanak dan dewasa, yang berlangsung 12 tahun, sampai 22 tahun. remaja menempati tempat antara anak dan orang tua, karena bukan lagi anak-anak, tetapi belum berada dalam kelompok orang dewasa atau orang tua, masa remaja memiliki sifat peralihan atau peralihan yang jelas, karena remaja belum dewasa. dan nomor tidak berstatus anak.
Setiap generasi tumbuh dengan sifat. kehidupan orang yang terjadi sekarang dan disaksikan bersama oleh orang adalah kehidupan yang benar-benar misteri dan arahnya semakin sulit untuk diprediksi oleh orang. Perubahan skala besar semakin ditentukan oleh kebijakan individu (interpersonal), bukan hanya oleh pemerintah atau organisasi. Contoh yang sangat jelas adalah misalnya kita dapat dengan cepat dan praktis membangun popularitas individu melalui Instagram, Facebook atau media sosial lainnya. Kita dapat mempelajari banyak hal melalui YouTube, membaca informasi di internet, berkomunikasi dengan miliar orang melalui dunia dengan satu klik. Biasanya generasi milenial, generasi teknologi informasi, yang berbeda dengan generasi sebelumnya, atau generasi x, generasi baby boom, hingga generasi tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H