Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia

Diperbarui: 23 Maret 2023   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagunan merupakan hal yang paling umum dilihat dan digunakan oleh manusia. Terutama kebutuhan primer dari manusia salah satunya adalah papan(tempat tinggal). Tetapi bangunan-bangunan yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, mengalami pengaruh atau influence dari berbagai budaya tahun ke tahun. Salah satu budaya yang mempengaruhi seni bangunan di Indonesia adalah budaya Hindu dan Buddha.

Karena begitu, bagaimana awalnya budaya Hindu Budha masuk ke Indonesia dan bagaimana budaya tersebut memengaruhi seni arsitektur pada budaya Indonesia?

Budaya Hindu Buddha sudah ada di Indonesia sejak awal abad 1 Masehi, dimana pada saat itu, terjadi perubahan jalur lintas pelayaran dagang antara India dan Cina, tetapi pada saat itu, kebudayaan Hindu Buddha belum terlalu berkembang. Dimana sebelumnya mereka melewati jalan sutera, dan kemudian berganti kepada rute perjalanan lewat jalur laut. 

Masuknya kebudayaan Hindu Buddha ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan Indonesia.  Dan karena pengaruh ini, terjadinya akulturasi budaya, yaitu percampuran antara suatu budaya dengan budaya lainnya, akulturasi dapat terjadi karena adanya kontak dengan budaya lain, adanya toleransi dengan perbuatan-perbuatan/hal-hal yang berasal dari luar, adanya rasa ketidakpuasan/rasa ingin berkembang masyarakat ke bidang-bidang tertentu, dll. Akulturasi budaya ini terjadi di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang seni bangunan/arsitektur. 

Beberapa pengaruh akulturasi budaya Hindu Buddha pada seni arsitektur antara lain terdapat candi, baik yang bercorak Hindu maupun Buddha. Candi merupakan bangunan kuno yang dibuat dari batu ataupun batu bata, yang digunakan sebagai tempat pemujaan, tempat penyimpanan abu jenazah Raja-raja atau para pendeta Hindu-Budha pada zaman dimana Indonesia masih dibawa pengaruh Hindu-Budha, kira-kira pada abad ke-4 masehi hingga abad ke-15 masehi. Candi berasal dari kata "Candika", yaitu nama salah satu dewa kematian(Durga). Di candi terdapat candi induk dan candi perwara, dimana candi induk merupakan candi besar yang dikelilingi oleh sejumlah candi kecil, dan candi perwara adalah candi-candi kecil yang mengelilingi candi induk.

Bangunan candi yang dijumpai di Indonesia merupakan hasil dari gabungan budaya. Candi yang biasanya dilihat di negara lain hanyalah berupa stupa saja, tetapi kalau di Indonesia terdapat tangga untuk sampai ke puncak candi, dimana hal itu merupakan unsur dari budaya Indonesia yaitu punden berundak dari masa Megalitikum. Selain itu, dalam candi Indonesia terdapat unsur lain yang merupakan hasil dari akulturasi, yaitu bentuk bangunan yang megah, patung-patung yang merupakan wujud dari dewa atau Buddha, dan beberapa bentuk candi serta stupa, yang merupakan unsur yang berasal dari India. Contoh dari hasil akulturasi ini dapat dilihat pada Candi Borobudur.

Bangunan candi menyebar luas ke seluruh Indonesia dan bukan hanya di pulau Jawa. Di Lampung terdapat candi Jepara, di gugusan Muara Takus ada Candi Bongsu, di Kalimantan Selatan terdapat Candi Agung, dsb.

Jadi, kita dapat melihat hasil akulturasi kebudayaan di Indonesia di bidang seni arsitektur. Kita dapat melihat bagaimana budaya Hindu-Budha mempengaruhi dan bercampur dengan budaya di Indonesia. Hasil akulturasi ini memberikan dampak yang dapat kita lihat, seperti menjadi sebuah sejarah yang dapat kita lihat dan amati, menjadi sebuah sejarah yang dapat dipelajari dan di kagumi. Terutama sebagai anak Tuhan, kita harus menghargai dan melestarikan sejarah-sejarah di Indonesia, karena sejarah merupakan salah satu identitas dari bangsa kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline