Saya Jessica Christina, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata 2017 - dan salah satu penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud Republik Indonesia. Tulisan yang saya buat biasanya berdasarkan pengalaman atau pendapat pribadi saya.
Sesuai dengan judulnya, Slidesgo adalah jalan ninjaku. Slidesgo adalah website yang menawarkan template-template gratis untuk PowerPoint.
Sangat praktis, sangat mudah. 4 tahun lamanya berkuliah mengubah pandangan saya ketika masih di bangku SMA, "PowerPoint itu ribet banget, bikinnya harus tarik satu per-satu. Gue gak kreatif".
Cara penggunaannya, pertama-tama kita bisa memilih sesuai dengan tema yang ingin kita gunakan - contohnya yang berhubungan dengan alam, kesehatan, seni, dan tema-tema lebih mendalam lagi seperti presentasi untuk CV, presentasi untuk proposal restoran, hingga presentasi cashflow dan yang berhubungan dengan divisi-divisi perkantoran.
Selanjutnya, apabila kita sudah menemukan template yang cocok dengan apa yang ingin kita buat, kita bisa memilih untuk template warna (apabila disediakan oleh creator-nya). Setelah itu, kita tinggal download template presentasi dan bisa memulai untuk edit PowerPoint-nya.
Warna presentasi yang menarik, sudah terjamin. Font yang unik dan sesuai dengan tema, juga sudah teratur. Gambar vektor juga sudah terdapat dalam template. Sisanya, tinggal kita yang menentukan isinya mau seperti apa. Presentasi memang kombinasi dari cara kita menjelaskan kepada audiens, namun PowerPoint yang bagus dan menarik juga sangat penting. Kita dapat berlatih untuk mempresentasikan materi di depan cermin, namun alangkah baiknya kita membuat PowerPoint yang bagus terlebih dahulu.
Pertama, kurangi teks yang terdapat dalam PowerPoint. Usahakan hanya menunjukkan poin-poin penting saja, dan juga tambahkan gambar pada slide yang bersangkutan. Apabila slide memang berisikan teks, kita bisa menambahkan highlight pada kata-kata kunci dari slide tersebut sebagai penekanan.
Kedua, perhatikan jarak, font, dan ukuran font pada slide. Agar memudahkan audiens untuk melihat slide, gunakan font yang 'bersih' dan mudah dibaca seperti Arial, atau Times New Roman.
Kedua contoh font tersebut memiliki ketebalan yang pas, sehingga audiens dalam melihat slide satu kali saja sudah bisa mendapatkan informasi yang ingin disampaikan. Sangat disarankan agar tidak menggunakan font seperti Comic Sans yang terkesan tidak formal, atau Curlz MT yang tipis dan bentuknya susah dibaca.
Perhatikan jarak dalam peletakan teks dalam slide. Jangan terlalu ke pinggir, dan juga jangan terlalu berdekatan antara satu baris dengan lainnya. Serta, ukuran font juga disesuaikan dengan jumlah audiens dan besar ruangan tempat presentasi nantinya. Gunakan ukuran font di atas 12, agar dapat dilihat dengan mudah.
Ketiga, batasi banyaknya slide presentasi agar apa yang ingin disampaikan lebih terarah dan tidak melenceng kemana-mana. Selain itu, bertujuan agar kita dapat me-manage waktu agar presentasi yang diberikan tidak membosankan atau terlalu cepat sehingga audiens tidak menangkap informasi kita.
Selanjutnya adalah pembawaan kita pada saat mempresentasikan, mulai dari pilihan kata, bahasa tubuh, ekspresi, hingga intonasi dan cara menjelaskan. Pada poin ini, keterampilan kita diuji karena PowerPoint yang menarik juga tidak dapat menolong apabila kita tidak jelas dalam penyampaiannya. Kita dapat berlatih di depan cermin, agar dapat melihat ekspresi wajah kita seperti apa. Hal ini terbukti efektif, karena semakin banyak kita berlatih maka semakin paham (atau hafal) dengan apa yang ingin kita sampaikan.