Saya Jessica Christina, mahasiswi Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti prodi S1 Hospitaliti dan Pariwisata 2017 - dan salah satu penerima Beasiswa Unggulan Kemdikbud Republik Indonesia. Tulisan yang saya buat biasanya berdasarkan pengalaman atau pendapat pribadi saya. Saya terbuka dengan adanya sudut pandang lain dari tema yang akan kita diskusikan, dan saya berharap adanya tulisan ini tidak menyudutkan atau menyinggung pihak manapun.
ANJAY. Dimana letak keanehan kata tersebut? Di bagian mana ada unsur kekasaran dalam kata tersebut, apakah di bagian "anj" ? Sebagai seorang yang bisa dibilang mudah bersosialisasi dengan banyak orang (saat sekolah dahulu), Anjay bukanlah kata yang kasar.
Masih banyak, banyak, dan sangat banyak sekali kata yang lebih vulgar, kasar, dan sudah memiliki makna yang jelas. Menurut saya, itu bukanlah kata yang kasar walaupun 'katanya' plesetan dari makian yang cukup.
Namun tidak terlalu kasar - anjing. Saya seorang perempuan yang tumbuh dan berkembang di lingkungan dengan banyak laki-laki. Saya memiliki 3 kakak laki-laki, yang dahulu memiliki warung internet atau warnet.
Saya paham betul dan sering mendengar kata kasar dan vulgar. Jelas saja, dahulu saya terkadang menyebut kata kasar. Kata yang memiliki makna jelas dan kasar, akan langsung ditegur oleh kakak saya. Anjay bukanlah salah satu dari kata-kata yang ditegur.
Bagaimana dengan kata-kata yang lain? Tidak perlu disebutkan dan dijelaskan satu persatu, pasti sudah ada bayangan mulai dari kata-kata makian kebun binatang hingga alat kelamin dan coitus - lengkap sekali kosa kata kasar yang sering diucapkan oleh anak-anak mulai dari SD hingga orang dewasa. Apakah hanya sepetik kata 'Anjay', seorang anak dapat dibilang tidak sopan atau tidak punya etika? Kok rasanya agak janggal untuk saya.
Apalagi, yang mempermasalahkan kata ini sehingga mengadukan kepada KPA pun pernah menggunakan kata Anjay sebelumnya di postingan Instagram-nya.
Netizen banyak juga yang mengatakan bahwa hal ini blunder. Menurut saya, memang blunder, sih. Apalagi ditambah banyaknya perhatian yang menaikkan engagement dan impressions/reach dari banyak orang di Instagram, yang selanjutnya dapat diprediksi - Open Paid Promote dan Endorsement.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H