Keunggulan dan Kekurangan Straight Method dalam Pembuatan Roti

Straight method dikenal sebagai metode pencampuran adonan roti di mana semua bahan (kecuali garam dan lemak) akan langsung diaduk dengan satu kali tahap pengadukan hingga tercampur rata. Lama proses peragian dalam metode ini biasanya berlangsung selama 1,5 hingga 3 jam dan temperatur adonan yang dikeluarkan dari mixer bisa berkisar antara 26-28C, sehingga cukup hangat.

Dalam pembuatan roti, cara yang paling umum digunakan adalah straight method karena prosesnya yang mudah, di mana dalam pembuatannya tidak memiliki formula khusus yang harus diperhatikan (dapat menggunakan resep standar saja).

Namun, meski dipercaya sebagai metode yang paling terbukti keberhasilannya di sebagian besar produk pastry (roti tawar, roti manis) straight method memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan straight method antara lain:

• Memiliki toleransi yang baik terhadap waktu, dikarenakan prosesnya hanya berlangsung satu kali (tidak seperti metode lainnya; misalnya sponge method yang di mana adonan dicampur sebanyak dua kali dan fermentasi sebanyak dua kali pula)
• Tidak banyak peralatan dan karyawan yang dibutuhkan

Sementara itu, beberapa kekurangan dari metode ini dapat berupa:

• Hasil roti tidak sehalus dan seharum roti yang dibuat dengan metode biang. Metode biang adalah proses di mana adonan mengalami fermentasi selama 4 hingga 10 jam lamanya sampai maksimal, tidak seperti straight method yang jauh lebih sebentar.
• Kesalahan saat pengadukan tidak mudah dikoreksi, mengingat semua bahan sudah tercampur, sehingga takaran pada resep standar yang dibutuhkan harus diusahakan tepat.

Dengan begitu, jika ingin mengoptimalkan pembuatan roti dengan metode berikut, maka dianjurkan untuk menakar adonan dengan baik dan terus melakukan pemantauan tekstur adonan saat pengadukan agar waktu dapat berjalan dengan efektif dan adonan dapat mengembang dengan sempurna.