Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKNT Unhas Gel 112 Kenalkan Pengendalian Hama melalui Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Daun Kirinyuh sebagai Pestisida Nabati

Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi, 2024

Lamatti Riattang, 25 Juli 2024 -- Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin (Unhas) gelombang 112 telah berhasil mengembangkan dan memperkenalkan teknik pengendalian hama yang inovatif dengan memanfaatkan ekstrak tanaman daun kirinyuh (Chromolaena odorata) sebagai pestisida nabati.

Program ini bertujuan untuk memberikan solusi alami dan efisien bagi petani Desa Lamatti Riattang dalam menghadapi masalah hama yang sering mengancam tanaman mereka. Dengan menggunakan daun kirinyuh, yang dikenal memiliki sifat insektisida alami, mahasiswa Unhas membantu petani mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia berbahaya yang tidak hanya mahal, tetapi juga berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

"Ekstrak daun krinyuh ini merupakan alternatif yang efektif dan ramah lingkungan dalam pengendalian hama. Kami berharap teknik ini dapat diadopsi secara luas oleh para petani di desa ini dan di wilayah lain," ujar Penanggung Jawab Program Kerja, salah satu mahasiswa peserta KKNT Unhas gelombang 112.

Dokumentasi Pribadi, 2024

Selama program berlangsung, mahasiswa Unhas melakukan serangkaian kegiatan pelatihan dan demonstrasi lapangan kepada para petani mengenai cara membuat dan menggunakan ekstrak daun kirinyuh sebagai pestisida nabati. Mereka juga mengadakan diskusi tentang manfaat jangka panjang dari penggunaan pestisida nabati dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.

Kepala Desa Lamatti Riattang, Bapak, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKNT Unhas yang telah membawa pengetahuan baru dan bermanfaat bagi petani kami. Penggunaan pestisida nabati ini tidak hanya membantu meningkatkan hasil panen, tetapi juga melindungi lingkungan desa kita."

Program ini juga mendapat dukungan dari Dinas Pertanian setempat, yang melihat potensi besar dari penggunaan pestisida nabati dalam mengurangi dampak negatif pestisida kimia. Mereka berharap metode ini bisa menjadi model yang diterapkan di desa-desa lain di daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline