Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 14 Februari 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tulisan ini direfleksikan berdasarkan video diatas

 

Salah satu video yang saya totnon dari Channel 1% di Youtube membahas mengenai Filososfi Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara. Singkanya beliau merupakan seorang sosok aktivis jenius concern soal pendidikan pada masanya. Selain terkenal dengan 3 pilar pemikirannya yaitu ing ngarso sung tuladha, ing ngarso mangun karsa, dan tut wuri hadayani, ternyata juga mengajarkan 3 hal mengenai filosofi Pendidikan.

Tujuan Pendidikan adalah untuk memerdekakan manusia.
Percaya bahwa Pendidikan peran penting dalam memajukan dan menjaga diri, bangsa , dan dunia (tri rahayu).
Pendidkan itu haru tri kon : kontinu,konvergen dan konsentris.

Beliau mengungkapkan bahwa tujuan Pendidikan ialah memerdekakan manusia dalam hal ini maksudnya menjadikan manusia selamat raga dan bahagia jiwanya. Jika di refleksi kan kehidpan kita sebagai manusia sebenarnya sangat relate karena tujuan kita di bumi ini ialah semata mata untuk bahagia. 

Kita sekolah, kita menempuh pendidikan belasan tahun untuk mendapatkan ijazah agar bisa bekerja, selanjutnya apa? Kita berharap melalui pekerjaan itu bisa memberi kepuasan dan kebahagiaan kan? Yang kita lakukan ialah untuk survive and get the happiness. Menurut saya tujuan Pendidikan yang disampaikan Bapak Ki Hajar Dewantara itu masuk akal.

Namun tak jarang yang kita temui di era industry 5.0 ini, ialah masih banyak siswa yang merasa terbebani dalam belajar, menimbulkan stress dan terketekan. Terkesannya justru tidak bahagia dan jauh dari kata memerdekakan diri sendiri. Tidak sedikit juga menyalahkan akan system Pendidikan kita yang harusnya diubah. 

Kalau kata orang orang yang sering mengeluh di Twitter : 'Jangan lupa Bahagia' , ya memang karna di era ini banyak kaum muda hanya survive untuk hidup tanpa memenitngkan kebahagiaannya.

Disnilah ditekankan untuk bahwa sebenarnya kita juga harus belajar untuk mempedulikn apa yang kita butuhkan dalam pendidkan. Cara yang menurut saya bisa di terapkan ialah dengan tetap mencari apa yang kita sukai untuk kita pelajari diluar apa yang diwajibkan kurikulum. Saya rasa sekolah memberi semua pelajaran yang mungkin bagi beberapa orang ada ilmu tidak terlalu penting ya karena agar kitab bisa mencicipi dan menemukan apa yang kita suka.

Kita harusnya membebaskan diri kita dahulu untuk meminati apa yang kita focus tanpa terpatok nilai. Karena ajaran teoritis yang perlu dianggap penting, diperlukan juga ajaran yang dapat membangun dan membentuk kepribadian, merubah cara berpikir setiap orang. Seperti pengajaran akan nilai kehidupan yang bisa membuat kita berkembang lebih jauh lagi dengan pengetahuan dan masanya.

Ungkapan 'semua tempat sekolah, semua orang adalah guru, setiap waktu adalah belajar' memang benar. Menurut saya contoh kecilnya ialah video ini, yang diupload di channel ini menurut saya adalah ilmu yang menarik, sekaligus menambah wawasan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline