Lihat ke Halaman Asli

Tragey of The Common - Garret Hardin

Diperbarui: 29 Februari 2016   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1960 Garrett Hardin mengembangkan gagasan dari ‘Tragedy of the commons' di mana ia menggunakan analogi dari tanah penggembalaan umum untuk menggambarkan bahwa penggunaan sumber daya umum yang mengarah ke berlebihan. Setiap penggembala sebagai individu yang rasional berusaha untuk memaksimalkan keuntungan nya. Penggembala rasional menyimpulkan bahwa ia akan mendapat manfaat dari penambahan hewan lain ke tanah umum. Namun, ini adalah kesimpulan dari semua gembala yang akhirnya mengarah ke 'tragedi' karena setiap gembala terkunci ke dalam sistem yang memaksa dia untuk meningkatkan kawanan tanpa batas.

Hardin menggunakan 'Tragedi Commons' untuk menjelaskan masalah polusi, yang menghasilkan dampak negatif polusi emisi ke lingkungan alam. Pencemar sebagai 'manusia rasional' akan sampai pada kesimpulan yang sama seperti gembala, bahwa biaya limbah jika dibuang ke area milik bersama (common) adalah lebih rendah dari biaya pengolahan limbah sebelum dibuang. Semenjak pendapat ini benar untuk setiap orang, kita telah terperangkap dalam suatu sistem “kecurangan dalam Sarang kita sendiri,” selanjutnya kita hanya bersikap seakan-akan tidak bersalah, rasional dan bertindak seperti pengusaha yang bebas berbuat apa saja.

Tragedy of the commons oleh Garret Hardin menjelaskan tentang bagaimana manusia berusaha memenuhi kebutuhannya yang setiap harinya bertambah dan berubah tanpa memperhatikan dampak yang terjadi pada lingkungan. Bahkan ketika manusia memahami konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka, mereka pada umumnya tidak berdaya untuk mencegah kerusakan tersebut dengan upaya atau cara koersif untuk dapat mengendalikan tindakan setiap individu. Idealisnya mungkin hal yang biasa bagi individu terjebak dalam sistem tersebut, mereka kebanyakan sengaja untuk membiarkan efek jangka panjang mengatur tindakan mereka. Tapi setiap individu pertama harus bertahan hidup dalam jangka pendek. Jika semua pengambil keputusan yang tidak egois dan idealis kalkulator, distribusi diatur oleh aturan "untuk masing-masing sesuai dengan kebutuhannya" mungkin bekerja.

Prinsip umum dari Tragedy of the commons adalah bahwa individu akan mengeksploitasi sesuatu yang bebas (sumber daya) untuk memaksimalkan keuntungan mereka sendiri, tetapi bahwa ini memerlukan biaya untuk masyarakat secara keseluruhan. Hardin kemudian menerapkan prinsip ini terhadap perkembangan populasi manusia. Bagi Hardin Orang-orang sekarang banyak yang memiliki sejumlah besar anak-anak, ia berpendapat, masyarakat terlalu memaksakan biaya untuk kebutuhan hidup. "Kebebasan untuk berkembang biak, akan membawa kehancuran bagi semua." Tulisnya. oleh karena itu, bagaimana cara  kita mencegah orang dari merusak kesejahteraan masyarakat dengan memproduksi anak secara berlebihan. Hardin juga berpendapat bahwa setiap pengeksploitasi manusia umum didasari oleh kepentingan individu . Teori common property yang saat ini mendapat pengaruh yang kuat dari kajian sosial tentang institusi, antara lain memfokuskan pada upaya untuk memahami proses-proses sosial, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi perkembangan berbagai rejim penguasaan properti (negara, privat, kolektif kelompok/masyarakat) dan implikasinya bagi pengelolaan lingkungan.

 

Apa yang Harus Kita Maksimalkan?

Berkaitan juga dengan masalah kependudukan. Populasi manusia yang meningkat dengan cepat disertai dengan kebutuhan yang beragam menjadi salah satu faktor masalah untuk sumber energi terbatas. Untuk hidup, setiap organisme harus memiliki sumber energi (misalnya, makanan), dan pada dasarnya lingkungan/ sumber daya memberikan apa yang manusia butuhkan untuk hidup. Sumber daya atau energi ini digunakan untuk dua tujuan pemeliharaan  hidup belaka dan aktivitas atau kegiatan bekerja.

Argumen dasar Hardin adalah bahwa bumi memiliki daya dukung yang terbatas untuk ukuran populasi itu dapat menampung. Ia percaya bahwa daya dukung yang optimal telah tercapai pada kuartal terakhir abad ke-20 dan setiap kenaikan lebih lanjut dalam populasi dunia akan membawa penurunan kualitas lingkungan dan kehidupan manusia. Sebagai jumlah peningkatan orang, pasti akan ada kenaikan tingkat polusi, degenerasi kualitas lahan pertanian, penggundulan hutan, dan penurunan kualitas udara dan air. Untuk mencegah kerusakan ini, Hardin percaya tujuan pertama adalah harus mengatasi pertumbuhan penduduk dunia. Masalah kelebihan penduduk ini akan memicu terjadinya eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam dan memunculkan dampak negatif seperti polusi. Bumi, yang memiliki daya dukung terbatas (finite),pada akhirnya akan rusak dan hal ini akan mengancam kehidupan manusia itu sendiri.

Masalah polusi merupakan konsekuensi dari populasi. tidak banyak peduli bagaimana dan dimana manusia pada kegiatan kerjanya membuang limbah nya. Manusia berpikir bahwa limbah yang mereka buang hanya sedikit dibandingkan luas alam yang mereka tempati dan nantinya limbah tersebut akan hilang dengan sendirinya Fenomena tragedy of the commons sangat mudah ditemukan di Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya gejala yang menunjukkan berbagai “kerusakan” pada sumber daya bersama baik itu terkait dengan sumber daya alam, ruang publik, dan keuangan negara.masing-masing mengejar kepentingan sendiri dalam masyarakat yang percaya pada kebebasan dari commons. Kebebasan dalam commons membawa kehancuran bagi semua.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline