Balai Kota Depok (sumber foto: inilahdepok.com)
Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, Msc atau yang akrab disapa Pak Nur ini, sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Wali Kota Depok, Jawa Barat. Beliau memimpin Kota Depok sejak tahun 2006 hingga sekarang, 2015. Hampir dua periode beliau menjabat. Banyak sekali program-program yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan Kota Depok era Pak Nur. Salah dua dari seluruh programnya yaitu mencanangkan program One Day No Rice (ODNR), dan One Day No Car (ODNC) kedua program itu bisa dibilang menjadi program unggulan yang diajukan oleh Wali Kota Depok.
Dalam bidang pangan mungkin bisa dibilang sukses lah Pak Nur membuat suatu gebrakan baru. Tetapi tidak dalam bidang tata ruang kota. Tata ruang kota di Kota Depok tidak mengalami kemajuan yang berarti. Selama 10 tahun Kota Depok hingga sekarang terlihat belum banyak perubahan. Kemajuan Depok stagnan atau jalan di tempat, itupun yang terlihat maju hanyalah di Margonda dan Juanda saja. Sebagai kotamadya seharusnya Kota Depok memiliki alun-alun kota yang dapat dijadikan lokasi berkumpul warga Depok, selama Pak Nur menjabat sebagai wali kota, itu tidak tercetus. Padahal alun-alun sangat penting untuk dijadikan lokasi rekreasi murah warga Depok (www.radaronline.co.id).
Balon (Bakal Calon) Wal-kot Depok Periode 2016-2021
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2015 mendatang, atmosfer pengusungan bakal calon wali kota Depok sudah terasa bahkan dari akhir tahun 2014 kemarin. PKS mengusung dua nama bakal calon, yaitu Imam Budi Hartono (IBH) dan Idris Abdul Shomad(IAS). DPP PKS masih akan menentukan siapa di antara keduanya untuk ditetapkan sebagai calon wali kota Depok. PKS juga masih mencari-cari kepada partai manakah ia akan melakukan koalisi untuk memperluas kursinya di DPRD Kota Depok. Partai Hanura mendukung pengusungan Imam Budi Hartono dari PKS. Menurutnya, IBH merupakan figur yang tepat untuk memimpin Kota Depok ke depan. Imam dinilai mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin kota yang berjuluk kota belimbing tersebut (www.m.republika.co.id).
PDI-P sudah mengantongi lima bakal calon wali kota Depok. Lima dari empat belas nama bakal calon sudah melalui tahap penjaringan dan uji kompetensi. Tetapi kelima nama bakal calon itu masih dirahasiakan oleh DPC PDI-P Depok. PDI-P merupakan partai pemenang di Pileg Depok 2014 dan memiliki 11 kursi di DPRD Depok. Meskipun PDI-P memiliki peluang yang besar untuk mencalonkan wali kota dan wakil wali kota sendiri, partai ini tidak menutup kemungkinan untuk tetap berkoalisi dengan partai lain. Seperti safari politik yang dilakukan PDI-P ke Golkar dan Demokrat (www.depoknews.com).
Selain pengusungan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Depok untuk periode 2016-2021 diperlukan kebutuhan yang mendasar yaitu anggaran. Dengan adanya anggaran, diharapkan proses kampanye berjalan dengan lancar dan sesuai dengan visi misi yang dicanangkan. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) menyiapkan anggaran sebesar Rp. 6,2 miliar yang digunakan untuk Alat Peraga Kampanye. Seperti baliho, umbul-umbul-, bilboard, dan sebagainya. Ketua KPUD Titik Nurhayati mengatakan bahwa di dalam draf anggaran kampanye Pilkada 2015, KPUD Depok sudah menyiapkan Rp. 6,2 miliar untuk pembuatan alat peraga kampanye dan debat pubik. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok (www.depoknews.com).
Rp. 6,2 miliar itu (bagi anak kost) banyak sekali ya. Hmm.... sayang sekali kalau uang yang sudah disiapkan dalam jumlah yang tidak sedikit itu terbuang begitu saja jika tidak menghasilkan pemimpin yang idealis seperti yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945. Warga Kota Depok khususnya, tidak muluk-muluk kok dalam menginginkan sosok pemimpin. Asalkan pemimpin tersebut mau benar-benar mendengarkan keluhan warga, pro terhadap kepentingan warga, perduli dengan alam dan sosial, memenuhi kebutuhan dasar warga, dan pemerintahan yang dipimpinnya bersifat transparan, berani dan tanggungjawab terhadap segala kebijakan yang dikeluarkan, serta dapat memegang teguh nilai moral yang dimilikinya, saya rasa warga Depok akan bangga dengan Kotanya sendiri dan Kota Depok akan menjadi Kota idaman setiap orang. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H