Rendahnya kompetensi dan daya saing lulusan perguruan tinggi menjadikan daya serap lulusan di lapangan juga rendah. Akibatnya, banyak pengangguran terdidik di berbagai daerah yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. "Di sinilah pentingnya penanaman mental entrepreneur bagi mahasiswa yang diinternalisasikan dalam pendidikan yang sering disebut dengan edupreneurship".
Edupreneurship merupakan gabungan dari kata education (pendidikan) dan entrepreneurship (kewirausahaan). Edupreneurship ingin menempatkan konsep-konsep dan sikap kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang sering dipahami sebagai proses pendewasaan diri dipadukan dengan entrepreneur yang dalam bahasa Prancis berarti petualang, pengambil resiko, dan pengusaha. "Entrepreneur lebih dari sekedar pengusaha karena harus ada nilai lebih dan sesuatu yang beda. Entrepreneur harus mampu merubah rongsokan menjadi emas melalui kreativitas serta inovasi dalam memanfaatkan peluang".
Hal ini berangkat dari realitas kecenderungan lulusan Perguruan Tinggi untuk mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Di sinilah benang merah antara pendidikan dengan entrepreneurship untuk merubah mindset dan paradigma befikir mahasiswa sehingga akan muncul karakteristik entrepreneur seperti kreativitas, mandiri, dan pantang menyerah. karakteristik entrepreneur yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa antara lain percaya diri, yakni keyakinan pada diri sendiri, kemandirian, semangat, dan optimis dalam hidup.
Selain pede, mahasiswa harus memiliki karakter yang berorientasi pada tugas dan hasil, maksudnya ialah sikap amanah dalam menjalankan pekerjaan sehingga hasilnya akan memuaskan. Proses dan tugas yang dijalankan dengan baik dan penuh amanah, akan memberikan hasil dan penilaian yang baik pula. Karakter entrepreneur lainnya yaitu berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, serta memiliki jiwa kepemimpinan. Mental dan sikap leadership sangat penting agar mampu berkomunikasi dengan baik, mampu membuat rencana, manajemen, dan evaluasi dengan baik, serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Karakter ini akan menjadikan mahasiswa memiliki sikap berorientasi pada masa depan yang berarti visioner serta memiliki persepsi dan cara pandang yang baik untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H