Lihat ke Halaman Asli

Jesica Chang

Mahasiswa

Melodi Sufistik: Eksplorasi Kebudayaan Hadroh di Padukuhan Gletak

Diperbarui: 20 Januari 2024   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Permainan Hadroh di Acara Masyarakat Padukuhan Gletak/dok. pri

Sholawat adalah media penyampaian ajaran Islam berupa doa dengan cara dilantunkan dan diiringi oleh alat musik bernama Hadroh seperti di Padukuhan Gletak, Kedungsari, Kulon Progo.

Komunitas Hadroh Padukuhan Gletak memiliki permainan yang energik dan selalu menarik minat anak-anak untuk bergabung menjadi penabuh alat musiknya.

Walaupun dimainkan oleh pemain muda, permainan yang diisi oleh empat penerbang, satu pemain jimbei, pasangan keprak, serta satu pemain bas dan satu pemegang tum ini selalu berlatih agar dapat menampilkan permainan yang memuaskan penonton, seperti tampil pada acara masyarakat desa hingga pengajian besar.

Ketrampilan para pemain hadroh di Padukuhan Gletak tidak lepas dari tingginya minat anak-anak dan remaja yang tekun berlatih serta pendampingan dari pengajar hadroh yaitu Pak Sumiyono.

Pak Sumiyono adalah seorang warga RT 35 di Padukuhan Gletak yang selalu mendampingi para pemain hadroh untuk berlatih alat musik. Beliau mengabdikan pengetahuannya terhadap hadroh sebelum pandemi COVID-19 melanda di Indonesia.

"Hadroh sudah berkembang di Dusun Gletak jauh sebelum pandemi Covid-19, namun belum mengikuti standar yang ada. Sejak dipopulerkan oleh Habib Syech, para pemain dikenalkan dengan kunci yang biasanya dipakai sehingga pelatihan hadroh mulai berfokus ke permainan profesional"

"Para pemain hadroh dipersiapkan secara rutin sehingga sudah siap sewaktu mendapatkan kesampatan tampil. Pelatihan rutin ditujukan kepada setiap personil yang sulit menguasai alat secara cepat." ungkap pria dengan nada bicaranya yang sangat antusias tersebut.

Pak Sumiyono menyatakan bahwa walaupun belum sering mengikuti perlombaan, perkumpulan rutin harus tetap diadakan guna memelihara relasi antar generasi yang baru dengan generasi yang sebelumnya.

"Salah satu tantangan yang dihadapi adalah para pemain yang sudah baik, tapi tidak bisa stay di Gletak sebagai pemain karena keperluan pekerjaan atau kuliah di luar desa." Ucap Pak Sumiyono setelah ikut tampil di acara khitan salah satu masyarakat di Padukuhan Gletak.

Beliau berharap bahwa setiap pemain dapat istiqomah dan konsisten dalam berlatih agar regenerasi pemain baru selalu terjaga dan kesenian Hadroh di Padukuhan Gletak selalu berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline