Lihat ke Halaman Asli

Ketika "Maha" Dikebiri

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13381774901262133812

inikah Indonesiaku ??.. ironi menyelimuti akan tuntutan... ketika tuntutan wajib belajar  +12tahun ketika tuntutan menuntaskan pendidikan masimal ketika "ketidak bergunaaan" menjadi pembayang dimensi hidup di Negara ini Tuntutan beribu tuntutan...entah problema apa.. namun eksistensi tuntutan tidak ditemukan & tidak dirasakan . bagaimana bisa seorang "MAHA" "SISWA" merasakan ketidak bergunaan di Negara ini... SUKSES . sebenarnya itulah tujuan utama mahasiswa .namun kenyataannya berbanding terbalik disaat membludaknya jumlah angka pengangguran di Indonesia .seakan-akan Ijazah hanyalah sehelai kertas "koleksi" namun tidak ada harga. Jika daya pikir seorang maha sangat menentukan dalam menentukan kelanjutan karier,maka dikemanakan maha-maha yang lainnya ?.. Harusnya status MAHA adalah sebagai aset negara,baik itu intern maupun memiliki nilai harga tinggi namun saya kira negara "hanya" memodali "INTENSITAS MAHASISWA"  dengan tombak bambu,melainkan bukan sebagai perisai maupun tombak yang runcing sebagai penjamin kesejahteraan. (surat yang saya tuliskan kepada teman-teman yang belum beruntung)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline