Lihat ke Halaman Asli

Tie A Yellow Ribbon

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebuah kisah yang menarik, yang kemudian diangkat menjadi sebuah lagu. Selamat membaca. ;-)

Pulang Ke Rumah (Pete Hamill)

Suatu ketika, sekelompok anak muda yang terdiri dari tiga pemuda dan tiga pemudi sedang dalam perjalanan menuju Fort Lauderdale, Florida. Mereka berangkat naik bus, membawa bekal sandwich dan anggur dalam kantong kertas sambil memimpikan pantai keemasan dan gelombang laut, bersamaan dengan itu kota New York yang kusam dan dingin lenyap di belakang mereka.

Saat bus melewati New Jersey, mereka mulai memperhatikan Vingo, seorang penumpang lain. Dia duduk di depan mereka, mengenakan baju polos yang agak kekecilan, dia tidak pernah bergerak, wajahnya yang berdebu mengaburkan usianya. Dia menggigiti bagian dalam bibirnya, membeku dalam suatu keheningan pribadi.

Jauh di tengah malam, di luar Washington, bus pun berhenti di restoran Johnson Howard dan semua orang turun kecuali Vingo. Dia duduk seperti berakar di kursinya, dan anak-anak muda itu mulai heran, mereka mencoba membayangkan bagaimana situasi hidupnya; mungkin dia adalah seorang kapten laut, atau seorang yang melarikan diri dari istrinya, atau seorang tentara tua dalam perjalanan pulang ke rumah. Saat mereka kembali ke bus, salah satu dari gadis itu duduk di sampingnya dan memperkenalkan diri.

- Kami akan ke Florida, kata gadis itu. - Ku dengar di musim seperti ini suasana disana indah.

- Oh, ya benar, katanya pelan, seakan teringat sesuatu yang mungkin telah dilupakannya.

- Mau coca-cola?

Dia tersenyum dan mengambil satu, kemudian dia mengucapkan terima kasih dan kembali ke dalam keheningan. Kemudian gadis itu pun kembali ke teman-temannya, dan Vingo terlelap dalam tidur.

Di pagi hari, mereka terbangun di restoran Howard Johnsons yang lain, dan kali ini Vingo ikut turun. Gadis yang sama membujuknya untuk bergabung dengan mereka. Dia tampak sangat pendiam, lalu dia memesan kopi hitam dan merokok dengan gugup sementara anak-anak muda itu asik bercerita tentang bersantai di pantai. Ketika mereka kembali ke bus, gadis itu duduk lagi di sebelah Vingo. Beberapa saat kemudian, dia menceritakan kisahnya dengan perlahan dan memilukan. Dia telah di penjara di New York selama empat tahun terakhir, dan sekarang dia akan pulang.

- Apakah anda punya keluarga?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline