Lihat ke Halaman Asli

Bunga Harumku yang Tumbuh dalam Cadas

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perlahan tapi pasti ada jalinan akar yang tumbuh dalam
bongkahan karang yang keras
Menjalar, merayap ke semua indra, merasuki
relung-relung cadas
HHHmmmmm.............tak ada kata yang terucap kecuali
sujud kepada sang kuasa
Ini adalah karunia, dalam gamangnya alam, ternyata ada
satu kehidupan yang akan menyusul asa

Begitu cepat semua menjalar ke seluruh nadi
menancap kuat ke perut bumi, memegang erat keseluruh
relung hati
Di permukaan, ada seutas daun yang mengisyratkan
kehidupan
Keluar dari pangkuan bumi, muncul sebagai sebuah
mahluk yang mulai mapan

Akkhhhh.......keharuman itu benar-benar menyeruak
keseluruh penjuru alam
Keharumannya menghentak bagaikan jeritan di kesunyian
malam
Terasa ada gemuruh dalam jiwa, mengganti waktu yang
telah kelam
Cahaya fajarpun berngganti, sedikit demi sedikit
menerangi hati yang telah tenggelam

Hai,......aku bersorak, aku melihat pagi!.
Aku mecium aroma bunga, seakan aku rasakan itu adalah
sebuah elegi
Hampir tak percaya aku rasanya, ada bunga yang bisa
tumbuh dalam bukit cadas yang mulai ternganga
Begitu tajam menusuk rana, membuat aku bergegas untuk
berdiri, lalu berjalan bahkan aku berlari untuk
melihat sang bunga

Ada aroma yang khas dari pancaran sang bunga
Harumnya membuka jiwa yang ternganga
Ya Illahi Rabbi, ini adalah amanhMu
Seperti Engkau amanahkan kepada sang fajar yang mutlak
dalam EdarMU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline