Lihat ke Halaman Asli

Jerri Irgo

Consultant, Tutor and Trainer working in Local-Regional Economic Development (L-RED) mainly on the perpetrators of SMEs ; Freelance Photographer ; Traveler ; Travel Writter

Nge-Landy nyelusuri Lereng Selatan Gunung Merapi

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380127642285629679

Landy panggilan Land Rover, kendaraan all terrain vehicle (4WD) sangat legendaris asli buatan Inggris  terkenal sebagai kendaraan yang tangguh, minggu pagi (22/09/2013) sudah menunggu di parkiran tempat kami menginap di kawasan Wisata Kaliurang,  untuk segera menyelusuri lereng selatan gunung Merapi. Landy Istilah “Land Rover” awalnya digunakan untuk menamai satu jenis model kendaraan spesifik untuk keperluan pertanian dan sipil yang serba guna dan dapat digunakan pada segala jenis kondisi jalan. Berdasarkan pengalaman dari para abang senior di Mapala Unisi, kalau mau maen dan sambil menikmati pemandangan Gunung Merapi tanpa berselimut awan atau kalaupun ada awan ya sedikitlah, baiknya kita berangkat agak pagi, agar tampak kerennya gunung tertinggi di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini, demikian pesennya. Tepat jam 8.30am, agak kesiangan sich, komando baru diserukan oleh Team Leader Primanita Setyono, Dra., MBA, Ak yang juga menjadi Ketua Panitia Reuni 2013 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (FE UGM)  Angkatan ’85. Komando untuk segera luncuran bersama 4 Landy menuju Kaliadem, sebuah kawasan sejuk yang berada di kaki Gunung Merapi, dengan ketinggian 1.100meter dari permukaan laut (mdpl), atau kurang lebih sekitar 30 km utara Kota Yogyakarta. Dengan kapasitas penumpang termasuk driver di masing-masing Landy dapat berisikan sejumlah 8 hingga 10 orang, membuat perjalanan nyaman, apalagi selama perjalanan penuh candaan dan tawa. Kami memilih jalur alternatif melewati hamparan lahar dingin akibat letusan gunung Merapi tahun 2010,  sungguh fantastis, dengan 4 Landy bergerak tidak terlalu kencang tetapi pasti menuju satu titik, serunya setiap Landy tidak menempuh rute yang sama ... semakin naik semakin terasa udara sejuknya pegungunan, hanya saja perjalanan kami ini sejuk yang bercampur dengan debu, menyergap lewat jendela mobil yang dibiarkan terbuka. Rute yang dipilih sangat menyenangkan, mampu memompa adrealine, melalui lintasan alam lereng selatan gunung Merapi dan melaju di atas material vulkaniknya memberi kesan tersendiri. Landy terus bergerak dan saat lepas area perkampungan .....  “Mantaaapssss !!!  “... kata pertama terucap berbarengan dengan tubuh yang terus terguncang-guncang ikuti irama Landy yang tidak beraturan. Kata tersebut terucap, saat melihat secara utuh Gunung Merapi yang keren buangeettt dengan serabut tipis awan disisi baratnya. Berdiri sangat gagah hingga ketinggian 2.980 mpld. Tampak sisi timur gunung Merapi yang berkilauan ditimpa sinar matahari pagi, sedangkan puncaknya mengeluarkan asap tipis. inilah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Di balik penampilannya yang begitu tenang, Gunung Merapi menyimpan kekuatan alam yang dahsyat, mengutip Subandriyo Kepala Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta (09/11/2010) yang menyatakan bahwa Letusan terakhir Gunung Merapi pada tahun 2010  lebih besar dibanding dengan letusan gunung tersebut lebih dari 100 tahun lalu atau pada 1872 yang merupakan rangkaian peristiwa gunung berapi yang terjadi di Merapi di Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 165 orang meninggal dunia, termasuk alm guru dan bapak angkatku, Mbah Maridjan. Upsss, Teringat beliau, sejenak semua terasa sunyi dan seolah alam pun mengerti, ikutan tunduk haru dan segera berdoa padaNya .. “always miss n lop yu mbaaah .... “ Lamunanku tiba-tiba tersentak, karena Landy berwarna putih yang kami tumpangi berhenti ... “Jalannya udah berubah bang dan kita harus turun memastikan dulu, apakah jalan didepan dapat kita lalui” ujar driver yang juga pemandu trips.  Setelah orientasi medan (ormet), 4 Landy bukannya mundur, tetapi malah ambil ancang-ancang dan kembali mulai bergerak, bergoyang maju secara bergilirian, menanjaki dan juga menuruni bebatuan lereng selatan gunung Merapi yang cukup terjal .. mantaaapssss !!!! ... kembali terucap sambil mengacungkan 2 jempol ... hahahaha ...... kurang lebih 15 menit kemudian, tibalah rombongan di  bunker kaliadem, yeach its the finish point etape pertama. Tiba di kali adem merasakan seperti pulang ke rumah sendiri, kampung halaman sendiri, namun semua saat ini telah berubah, akan tetapi lereng selatan gunung Merapi tetaplah eksotik dan selalu membuat rindu untuk selalu ingin kembali. Hal tersebut, sama seperti yang dirasakan, peserta Reuni FE UGM ’85, diantaranya MC Vera Afianti menyatakan “dengan reuni ini, kita semua jadi merasa muda kembali dan jadi menambahenergi hidup kita. Apalagi melihat teman-teman sudah banyak sukses diberbagai bidang jadi inspirasi untuk dapat sinergi dengan temen-teman semua membuat sesuatu yang bermanfaat untuk sosial lingkungan kita”.

1380127789510093706

“Begitu juga dari temen-temen alumni pasti juga banyak yang dapat disumbangkan untuk almamaternya, sehingga nantinya adik-adik lulusan bukan hanya pintar secara textbook saja, tapi juga sudah update dengan perkembangan praktek di industri yang ada” tambah Vera yang saat ini menjabat sebagai Business Division and Opeartion Director Bank Agris – Jakarta.

13801279131697095957

Setelah menikmati suasana kaliadem, berkengkrama dengan teman-teman serta photo session,  kembali Primanita memberikan komando untuk melanjutkan etape kedua, yaitu kembali ke kaliurang. “Sungguh perjalanan menyelusuri lereng selatan gunung Merapi yang sangat menyenangkan dan cukup membuat adrealine semua teman-teman saat kuliah, naik” ujar Primanita sesaat setelah memberi komando ke 4 Landy. Mantaaapssss  .. sukses dan bahagia selalu untuk kita semua !!! - - -  Jerri Irgo - Freelance Photographer ; Traveler

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline