Gaya Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat menyampaikan presentasi dalam Forum Internasional APEC CEO SUMMIT 2014 di Beijing, Tiongkok, pada 10 November 2014 telah diunggah akun resmi KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) "apecsec" di situs video YouTube. Walau terkesan terbata-bata dengan logat biasa dan bukan logat seorang native dalam pengucapan bahasa Inggrisnya, namun secara umum, presentasi yang disampaikan Jokowi berjalan lancar dan mendapat pujian dari berbagai perwakilan pimpinan negara-negara dan CEO se Asia Pasifik.
Dalam presentasi berdurasi sekitar 13 menit itu, secara efektif Jokowi menerangkan kondisi riil di Indonesia apa adanya dan secara efektif memaparkan rencana program kerjanya, yang akan dilakukan, seperti pencabutan subsidi BBM untuk kegiatan yang lebih produktif, pembangunan tol laut, serta menjanjikan kemudahan dalam mengurus izin usaha dengan gaya khas seorang entrepreneur sejati. Pada akhir presentasi, Jokowi tidak lupa mengajak semua negara-negara Asia Pasifik untuk datang dan menanamkan modalnya di Indonesia.
Gaya presentasinya, mengingatkan Jokowi Walikota Solo, saat membuka “Entrepreneur CEFE Training for Female” pada tahun 2010. Kami berdua sebagai Trainer CEFE Indonesia Junior, saya bersama Putut Anton Wahyudi sempat mencatat beberapa pesan Jokowi yang juga Alumni CEFE Training Indonesia angkatan tahun 1990an, demikian beliau sampaikan saat itu.
Competency based Economies through Formation of Enterprise (CEFE) adalah metode training entrepreneur dikembangkan oleh CEFE Internatonal yang bermarkas di Jerman tersebut diselenggarakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH – Regional Economic Development (GIZ RED), sebuah Lembaga Bantuan Teknis milik Pemerintah Jerman bekerjasama dengan Bank Jateng, Jawa Tengah, Indonesia.
Banyak catatan yang merupakan tips sukses entreprenuer ala Jokowi, diantaranya secara lugas menyatakan “Entrepreneur atau wirausaha itu adalah merubah sesuatu yang biasa saja menjadi bernilai”.
Jokowi saat itu juga menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai sebagai seorang entreprenur sejati, diantaranya “apabila susah modal, maka saya kasih tahu ya kunci sukses utama saya berwirausaha, yang paling penting mulai dulu. Berapapun modalnya. Share kan ide kamu ke orang yang tepat. Lama kelamaan, kalau kinerjamu bagus dan bisa dipercaya, investor itu datang sendiri” ujar
“Waktu awal-awal saya usaha, saya tiap hari berada di toko saya. Ya, memang harus begitu. Dari subuh langsung kerja sampai tengah malam, kalau perlu sampai pagi lagi. Nggak ada liburnya. Kalau jam kerja kita sama kayak orang lain, kerja jam 8 pagi sampai jam 4 sore selesai, nggak usah mimpi jadi orang sukses. Kalau mau sukses ya harus punya nilai lebih dari yang lain” ujar Jokowi dengan gayanya yang santai tapi serius.
Cara memimpin Jokowi dengan background seorang entrepreneur terbukti berhasil, diantaranya birokrasi lama yang membosankan, terjebak rutinitas, berbelit-belit, orientasi prosedur, dan takut resiko seperti menunggu perintah atasan, berhasil dirubah oleh Jokowi. Birokrasi barunya lebih mengutamakan inovasi, berorientasi pada hasil, inisiatif, dan berani ambil resiko.
Sebagai masyarakat awam yang tergabung dalam komunitas Asosiasi Alumni CEFE Indonesia rasa bangga itu ada pastinya, apalagi saat salah satu alumninya menjadi pusat perhatian Dunia Internasional. Mari teman, kita terus kerja, kerja dan fokus kerja, tetap melayani masyarakat Indonesia dengan mendampingi dan ikut mengembangkan Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) dan Entrepreneur yang tangguh sembari mengatur keseluruhan standar baru birokrasi agar lebih baik.