Lihat ke Halaman Asli

Jerliyando george korwa

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ''APMD'' Yogyakarta

Cerita Singkat Kalurahan Ngalnggeran

Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kalurahan Nglanggeran berada di Kapanewon  Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Yogyakarta merupakan desa wisata yang cukup populer. Lokasi ini  menjadi primadona bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan alam dari ketinggian gunung purba.

Gagasan untuk menjadikan kawasan ini sebagai desa wisata muncul pada  tahun 1999 silam. Seperti yang disampaikan oleh Sugeng Handoko, sebagai perintis dan pengembang desa wisata Nglanggeran.  Ide ini berawal dari niat kelompok pemuda karang taruna Desa Nglanggeran untuk mengembangkan kawasan gunung api purba di Nglanggeran  sebagai tempat wisata.

Saat ini,gunung api purba menjadi ikon utama dari Desa Wisata Nglanggeran. Pengembangan dimulai dari upaya penghijauan kawasan, yang dilanjutkan secara bertahap, hingga  pada tahun 2007 dilakukan pengembangan  besar-besaran di atas lahan seluas 48 hektare. Pengelolan desa wisata ini dilakukan  sepenuhnya oleh masyarakat                dankelompok     pemuda Desa Nglanggeran.  Sampai saat ini, Nglanggeran mengalami banyak kemajuan bahkan sebagai desa wisata, Nglanggeran cukup populer hingga manca negara karena keunikannya.

Nglanggeran merupakan  desa wisata terbaik ASEAN di tahun 2017 dengan konsep CBT (Community based Tourism), bahkan mendapat penghargaan sebagai desa wisata terbaik dunia 2021 atau Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah PBB  (UNWTO). Namun, sebagai kawasan wisata di rangkaian pegunungan purba maka ada pembatasan pengunjung wisata ini dilakukan untuk menjaga kestabilan pengelolaan wisata seperti yang disampaikan Bapak Mursidi selaku pengurus Pokdarwis. 

            Saat ini Nglanggeran juga telah mengelola perekonimian desa menjadi lebih baik melalui peternakan Kambing Etawa, perkebunan Coklat diikuti dengan pengolahannya, penambahan objek wisata dengan dibukanya embung Ngalnggeran yang menjadi penampung air bagi masyarakat ketika musim kemarau.

            Di era saat ini Nglanggeran juga mulai memanfaatkan teknologi untuk berbagai kegiatan desa walaupun masyarakatnya masih belum banyak yang menguasai teknologi tersebut. Sebagian besar masyarakat masih terbatas menggunakan teknologi komunikasi dan informasi semacam Tik Tok, FB, Instagram hanya untuk mendapatkan hiburan.  Padahal fasilitas prasarana dan sarana seperti pemasangan jaringan WIFI, penyediaan website desa sudah tersedia. Untuk penggunaan web desa, kalurahan sudah menyediakan tim khusus, mungkin perlu diperluas sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam pemanfaatannya.

            Kedepannya perlu tindak lanjut dari pemerintah kalurahan untuk lebih menggiatkan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Peningkatan sumber daya manusianya bisa dimulai dari generasi mudanya melalui karang taruna, sehinga promosi dan publikasi desa wisata ini juga lebih meluas. Pengelolaan desa wisata di era saat ini perlu usaha yang lebih kreatif sehingga mampu bersaing namun tidak meninggalkan pelibatan masyarakat.  Sehingga pemberdayaan masyarakatnya perlu ditingkatkan terutama pada aspek pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline