Lihat ke Halaman Asli

YEREMIAS JENA

TERVERIFIKASI

ut est scribere

Anies Baswedan Soal Banjir dan Reaksi Netizen

Diperbarui: 19 Desember 2017   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi tanggul jebol di Jati Padang, Senin (11/12/2017). Sumber: http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/12/12/gara-gara-banjir-anies-baswedan-surati-pasukan-oranye-hingga-satpol-pp-begini-isinya

Sebuah berita diberi judul "Anies Soal Banjir, Saya Minta Bapak Ibu, Bagaimana Caranya, Bereskan!" dilansir kompas.com di tengah hari menjelang sore, 18 Desember 2017. Seperti berita-berita lainnya yang langsung menjadi viral jika narasumbernya adalah Gubernur Anies Baswedan, kali ini pun demikian. Hingga saya menuliskan ulasan ini di hari ini, 19 Desember 2017, pukul 08:06 WIB, sudah ada 177.284 orang yang membaca berita tersebut dan ada 228 komentar.

Kompas.com mewartakan adanya rapat yang dipimpin Anies Baswedan pada tanggal 13 November 2017 yang sekarang baru bisa diakses publik karena kegiatan itu tidak langsung ditayangkan di saluran Youtube milik Pemrov DKI. 

Rapat sebulan yang lalu dan sebagaimana tampak dalam tayangan youtube tersebut, tampak Anies membahas secara khusus keluhan seorang warga Jalan Padang, Kampung Baru Ulujami, Jakarta Selatan, bahwa sudah empat tahun (sejak 2013) mereka terbebas dari banjir. Dan tahun ini kawasan pemukiman mereka justru dilanda banjir.

Tanggapan dan Perintah Anies

Cara Anies Baswedan menanggapi "musibah" ini dan solusi yang dikemukakannya ternyata memicu beragam reaksi dan komentar pembaca. Anies melihat bahwa keluhan warga Kampung Baru Ulujami itu merupakan salah satu yang paling keras, karena sudah empat tahun bebas banjir dan sekarang malah kebanjiran lagi.

Dari sinilah Anies Baswedan kemudian memberi instruksi kepada bawahannya. "Nah, sekarang giliran saya minta bapak-bapak, ibu-ibu semua, bagaimana caranya, pokoknya bereskan," perintah Anies. Anies beralasan, publik atau masyarakat taunya bebas banjir, bagaimana caranya, itu urusan pemerintah.

Anies tampak berusaha mencari informasi dan menjawab persoalan mengapa Kampung Baru Ulujami itu sekarang kebanjiran lagi? Tanya Anies, "Sudah empat tahun tidak ada masalah, sekarang kok ada masalah? Apakah tidak ada bersih-bersih di tempat itu." Gubernur DKI yang diusung Gerindra itu kemudian memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan untuk membereskannya. 

"Pak Wali nanti dicek, ya. Kalau ada yang tidak menjalankan, diberi peringatan dua level, kepada yang tidak bertanggung jawab dan atasannya yang bertanggung jawab. Dua-duanya kena peringatan," ucap Anies.

Anies tahu dengan baik, bahwa harapan publik sangat tinggi, dan suka atau tidak, pasti dibandingkan dengan masa kepemimpinan Jokowi-Ahok-Djarot. Empat tahun warga terbebas dari banjir itu artinya selama masa kepemimpinan Jokowi-Ahok-Djarot, banjir tidak pernah lagi menggenangi perkampunan warga. Apakah itu semata-mata karena "tidak ada bersih-bersih di tempat itu" sebagaimana diduga Anies Baswedan? 

Jika tidak ada bersih-bersih, apakah itu berarti ada masalah dengan pasukan oranye yang di masa kepemimpinan Ahok-Djarot justru sangat diandalkan? Lalu, apakah perintah kepada Wali Kota Jakarta Selatan untuk mengatasi masalah sudah dianggap tepat, terutama jika dihubungkan dengan tipe kepemimpinan sebagaimana tampak dari reaksi dan komen para netizen di kompas.com?

Beragam Tanggapan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline