Lihat ke Halaman Asli

jeremy tanuardy

designer, online project manager

Sukses Cetak Puluhan Trader, Inilah Biografi Hans Sebastian

Diperbarui: 18 Desember 2020   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Mengawali karirnya dengan menjadi seorang entrepreneur dibidang food & beverage, adalah jalan yang ditempuh seorang Hans Sebastian setelah menyelesaikan studinya. Pria kelahiran Bandung, 27 Oktober 1992 ini, menjalankan studinya disalah satu Universitas yang sangat terkenal di Bandung, yaitu UNPAR (Universitas Katolik Parahyangan) dengan Fakultas Teknik Industri.Beberapa bulan setelah lulus menjalankan studinya pada tahun 2015, membuat Hans Sebastian bertekad untuk membangun sebuah bisnis kecil-kecilan di daerah Bandung. 

Dengan modal keberanian dan pengetahuan yang sedikit tentang bisnis, Hans Sebastian pun nekat membuat sebuah kedai kopi kecil dan mulai menjalankan bisnisnya. Hanya selang beberapa bulan, Hans Sebastian pun mulai mendapatkan beberapa masalah dalam mengelola bisnisnya, seperti sepi pengunjung, manajemen keuangan yang tidak rapih dan komplain tentang rasa kopi yang Ia jual.

Tidak mau menyerah dengan keadaan, Hans Sebastian pun mulai bangkit dari masalah yang Ia alami dalam menjalankan bisnisnya. Hanya perlu waktu satu tahun, untuk seorang Hans Sebastian menyelesaikan masalahnya satu persatu. Setelah merasa cukup sukses dalam mengelola bisnis kedai kopinya itu, Hans Sebastian pun mulai melebarkan sayapnya pada bidang lain yang sangat berbeda dengan background studi yang Ia jalani semasa kuliah.

Melanjutkan karirnya pada bidang ekonomi adalah keputusan yang kurang tepat  bagi Hans Sebastian.  Bagaimana tidak, Hans Sebastian pernah mengalami kerugian sebanyak 500 juta dalam waktu satu minggu pada saat mengelola bisnis valuta asing atau forex.  

Karena kerugian yang Ia alami ini, Hans Sebastian pun mulai menyadari kalau ini adalah kesalahan terbesar yang pernah dialaminya dalam hidup. Bagaimana tidak, Hans Sebastian telah menghabiskan uang yang selama ini Ia tabung dari bisnis kedai kopinya.

Karena kesalahannya ini, Hans Sebastian pun mulai kehilangan beberapa aset di kedai kopinya. Kini Hans Sebastian hanya bisa berpasrah dan tetap bangkit dari mimpi buruk ini. Selang beberapa bulan, setelah menyadari kesalahannya itu, Hans Sebastian pun mulai memutuskan untuk tetap bersikeras berkarir dibidang ekonomi. Walaupun berbeda dengan studi yang Ia pelajari selama dikampus, itu tidak membuat seorang Hans Sebastian pindah haluan dan kembali ke zona nyamannya. 

Pada tahun 2020 Hans Sebastian pun mulai memutuskan untuk bergabung dengan Trident Trading Academy, dan belajar tentang dunia Forex lebih dalam. Hanya selang beberapa bulan setelah belajar di Trident Trading Academy, Hans Sebastian pun dinyatakan lulus dengan predikat lulusan terbaik dan siap untuk terjun langsung mengelola bisnis forex ini.

Jiwa seorang Founder tidak terlepas dari diri seorang Hans Sebastian, pada Maret 2020, Ia pun membangun sebuah komunitas trading yang diberi nama The Mighty 88. Komunitas yang Ia bangun ini bergerak dibidang trading forex, dan berfokus pada layanan copytrade. Diawal The Mighty 88 berdiri, Hans Sebastian mampu meraup ratusan juta dalam sebulan, hanya dengan menjadi seorang master trader. 

Tidak mau sukses sendiri, Hans Sebastian pun mulai mencari trader-trader berbakat yang bisa Ia arahkan untuk menjadi master trader profesional di komunitas The Mighty Community. Hanya butuh waktu singkat untuk seorang Hans Sebastian, untuk menemukan trader-trader berbakat yang siap dilatih menjadi seorang Master Trader. Kini The Mighty 88, punya 10 Master Trader berbakat yang siap membantu seorang Hans Sebastian dalam menjalankan copytrade. 

Berkat kecerdasan dalam memanfaatkan peluang dan sifat pantang menyerah, kini Hans Sebastian mampu meraih ratusan juta dalam sebulan secara konsisten. Tidak berhenti disitu,  Hans Sebastian mampu mengembalikan bisnis kedai kopinya yang Ia kelola menjadi lebih besar dari sebelumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline