Lihat ke Halaman Asli

JepretPotret

........ ........

Di Bawah Serangan Siber, Menyadap Inspektur Jenderal?

Diperbarui: 12 Agustus 2020   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Soporte911.com.gt


Suatu waktu diriku melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi Transjakarta. Sebelum melakukan transit di sebuah halte, sempat terlihat sebuah kompleks gedung pemerintahan. Iseng-iseng kujepret menggunakan kamera ponsel. Selain terlihat kantor direktorat jenderal, adapula kantor inspektorat jenderal.

Oh ya ketika mendengar yang namanya "Inspektorat Jenderal", jadi teringat kenangan saat orang terdekat masih aktif di lingkungan Inspektorat Jenderal (Itjen) sebuah Departemen (saat ini Kementerian). Saat itu hampir selama sembilan tahun bertugas di Itjen hingga pensiun tepat di masa saat Indonesia memasuki krisis finansial Asia 1997.

Tentu saja pada masa Orde Baru, nyaris rata-rata jabatan Inspektur Jenderal (Irjen) Departemen akan diisi oleh militer berbintang dua angkatan darat. Mungkin hanya segelintir laksamana muda maupun marsekal muda saja yang beruntung mendapatkannya. Dipastikan saat itu tak ada mayor jenderal polisi yang mendapatkan jatah jabatan tersebut. Sementara setidaknya akan ada dua jabatan Inspektur yang akan diisi oleh militer berpangkat Kolonel.

Eh tapi pernah lho, ada seorang Brigadir Jenderal dapat mengisi jabatan Irjen dan membawa seorang Mayor untuk mengisi salah satu jabatan Inspektur. Pasca reformasi, tentu saja para PNS berkesempatan luas untuk berkarir dalam mengisi jabatan prestisius Irjen di lingkungan Kementeriannya masing-masing.

Nah, akhirnya ada rasa penasaran, dan mendaratlah di kanal salah satu Inspektorat Jenderal sebuah Kementerian. Setelah klik sana-sini, terlihat menu Laporan Pengaduan Whistle Blowing System. Ada sebuah pernyataan bahwa "Identitas Anda Dijamin Kerahasiaannya". Akses digitalku telah diselimuti. Seandainya.....

Nah beberapa waktu kemudian ponselku yang nomornya Telkomsel, seringkali tiba-tiba mendapatkan panggilan dari beberapa nomor yang depannya 021-80xxxxxx. Ini terjadi usai setiap kali diriku melakukan transit di sebuah halte TransJakarta.

Males aja mencoba mencari informasi dengan balik menelpon tersebut. Entah apakah sebuah kebetulan saja. Kalau bukan dari agen asuransi, dipastikan ada yang merasa tidak nyaman saja.

Masa sih.., mungkinkah akan terjadi: Di bawah serangan siber, menyadap inspektur jenderal?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline