Kala malam 9 Mei 2020, kulihat pintu gerbang sebuah kawasan wisata outbound sedikit terbuka. Maka segeralah aku dalam hitungan sekedip mata, telah kembali ke kontrakan tempat berteduh baruku yang kuhuni sejak 5 Mei lalu. Sambil membawa galon air mineral yang kosong, aku kembali memasuki pintu gerbang.
Kulihat langit malam tiada berbintang. Sambil menunggu penuhnya air galon berkapasitas 19 liter tersebut, heningnya suasana malam membuatku bersenandung:
Kala malam tiada berbintang
Tampak redup wajah rembulan
Hening sunyi sangat mencekam
Desir angin pun tanpa suara
Kutermenung menatap alam
Kepasrahan semakin dalam
Jagad raya dan seisinya
Lukisan segala kuasa
Kehidupan di alam semesta