Lihat ke Halaman Asli

JepretPotret

........ ........

Tsamara "Digondol" Genderuwo? Tsamara oh Tsamara...

Diperbarui: 3 Desember 2018   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tsamara Amany Alatas [Foto:Instagram @Tsamara DKI]

Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 pasca runtuhnya kekuasaan sang jenderal besar bintang lima, waktu itu partai politik (parpol) yang ikut seabreg-abreg jumlahnya. Tentu saja si Moncong Putih yang "terzolimi" di era Orde Baru (Orba) sangat menarik perhatian. Pada akhirnya pilihanku ini ternyata tak sesuai ekspetasi. Tak punya pilihan lain, harus memilih yang buruk dari yang terburuk.

Awalnya sih si Mbok Ratu sedih cuma bisa duduk di kursi RI-2, meskipun si Moncong Putih merupakan pemenang Pemilu 1999. Seusai RI-1 keok gara-gara sodokan Poros Tengah, si Mbok Ratu akhirnya duduk juga di singgasana RI-1. Namun ternyata akhirnya kader-kader si Mbok Ratu doyan banget ngobral aset-aset BUMN. Alasannya sih tak mau terjerat utang...

Pemilu 2004 dan 2009 juga sama kondisinya. Tertarik memillih parpol berlogo mercy birunya. Sang pemimpin tampangnya sih sepertinya akan membawa perubahan. Apalagi dulunya kata orang termasuk jenderal reformis. Lagian termasuk taat melaksanakan program pemerintah, satu istri dan dua anak. Mudah-mudahan sih bukan Ikatan Suami Takut Istri.. #eh...

Di kemudian hari malah lebih jauh bikin hati makin ngilu. Orang-orang pinter pada ngomong, negara ini dikemudikan secara autopilot. Iya sih, sepertinya cuma bikin album lagu saja. Eh ternyata banyak proyek-proyek disertai dengan peninggalan candi-candi baru di era modern. Parpol penguasa melahirkan pemimpin berusia muda yang membuat Komisioner KPK berprestasi tinggi, serta terjadinya pembangunan berkelanjutan di LP Sukamiskin.

Pemilu 2014 sepertinya sedikit ada harapan meskipun pilihanku si petugas partai si Moncong Putih. Meskipun katanya orang hanya wayang yang dikendalikan oleh si Mbok Ratu, namun banyak perubahan mendasar yang patut diacungi jempol.

Nah, bagaimana di Pemilu 2019? Benar-benar tak ada pilihan dalam Pilpres, terpaksa deh gak jadi #2019GantiPresiden. Kalau #2024GantiPresiden, aku sih yakin bakalan terjadi dan pilihanku pastinya bukan si Pangeran Surga Pajak, si Pangeran Mawar Hijau, maupun si Gabener. Ayo bisa tebak gak ya? Mudah-mudahan Capres jagoanku di 2024 tak berpasangan dengan salah satu dari ketiganya...

Mungkin para Cebong akan seneng banget dengerinnya. Tapi diriku gak berminat akan bantu-bantu nge-share kicauannya para Cebong di media sosial. Terlalu kebangetan enaknya buat para Cebong yang selalu menang banyak. Hehehe, maafkan aku ya para Cebong...

Sementara dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) kali ini, jelas sudah eneg lihat semua parpol yang lama-lama. Meskipun ada muka baru yakni Perindo dan PSI, tapi gak yakin bener sama kader-kadernya. Bosan dengan tingkah polah oknum anggota DPR/DPRD terhormat serta politisi yang sontoloyo dengan nafsu genderuwo.

Lokasi hilangnya Banner Tsamara Amany ( Foto: JepretPotret)

Nah suatu waktu pas lagi berjalan kaki melewati sebuah jalan. Terlihat banner di pagar tanah kosong yang biasanya disewa pedagang hewan kurban pada saat menyambut Idul Adha. Banner yang pastinya akan mengundang mata lelaki untuk memandanginya... Siapa ya?

Aduh.. Duh... Tsamara Amany Alatas....

Namun seringkali melewatinya belum sama sekali berniat untuk menjepret. Tapi..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline