Hebatnya UKM dalam era menuju Industri 4.0, diiringi adanya faktor tantangan D-VUCA-D. Para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) terutama Industri Kecil Menengah (IKM), dituntut untuk dapat beradaptasi ditengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Salah satunya adalah menerapkan budaya perbaikan berkelanjutan (continous improvement), yang telah dikenal sebagai budaya Kaizen.
Konvensi Quality Control Circle (QCC) merupakan kompetisi bagi UKM binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), sebagai sarana menerapkan budaya Kaizen untuk dapat naik kelas dan awet berkelanjutan. Konvensi QCC 2016 telah diselenggarakan di Sunter Jakarta Utara, sementara Konvensi QCC 2017 dilaksanakan dalam perhelatan GIIAS 2017 di ICE-BSDCity Tangerang Selatan.
Dalam penyelenggaraan Konvensi QCC 2018 pada 21 September 2018 lalu ini, para pelaku UKM binaan YDBA menunjukkan Hebatnya UKM di Plant-3 PT Astra Honda Motor (AHM) Cibitung MM-2100 Bekasi.
"Para finalis kiranya dapat konsisten menjaga budaya Kaizen, untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai naik kelas dan awet. Tak lupa ini menjadi motivasi bagi rekan-rekan UKM lainnya dalam menerapkan budaya Kaizen serta mengikuti Konvensi QCC tahun depan," ujar David Boediono (Production, Engineering & Procurement Director PT AHM dan Dewan Pengawas YDBA), dalam sambutan pembuka mewakili Ketua Pembina YDBA.
Undangan UKM mitra YDBA yang terdiri dari para pemilik (owner), manajemen hingga karyawan UKM, mendapatkan kesempatan berharga dengan kehadiran Warih Andang Tjahjono (Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia) sebagai narasumber diskusi. Warih Andang berbicara mengenai "Kiat UKM Menghadapi Industri 4.0".
Tiga finalis kelompok QCC yang telah menyisihkan 15 kelompok QCC terseleksi, mempresentasikan hasil improvement-nya dalam puncak Konvensi QCC. Kelompok #Koalisi2018 yang mewakili PT. Ganding Toolsindo, mengusung konsep QCC bertemakan "Efisiensi Proses Part Bracket 3-2 1-WD". Handal dalam stamping press, produksi dies, jigs, tools serta C/F kualitas ekspor, dengan harga kompetitif dan tepat waktu pengiriman.
Kelompok Metamorfosis yang mewakili PT Maha Tandra Bandung, mengusung tema QCC "Mempercepat Pengerjaan Gelang Majesty". Konsep QCC ini diklaim dapat menyingkat lama waktu produksi, dari 13 hari menjadi 8 hari.
"Lakukan Usaha Perbaikan Untuk Sukses" yang disingkat Lupus, merupakan nama kelompok yang mewakili PT Nandya Karya Perkasa Cileungsi Bogor. Kelompok Lupus mengangkat tema "Efisiensi Proses Pada Part Pipe Centre Cross KWW".
Akhirnya PT Nandya Karya Perkasa benar-benar menunjukkan keperkasaannya dalam Konvensi QCC tahun ini. Sementara PT Maha Tandra harus puas di posisi kedua, dan PT Ganding Toolsindo di posisi ketiga.
Dalam masa penjurian seusai presentasi ketiga finalis, undangan UKM mitra YDBA mendapatkan kesempatan untuk mengintip lini produksi sepeda motor di PT AHM. Kesempatan menyaksikan dalam waktu setiap 22 detik, telah dilahirkan sebuah sepeda motor Honda. Tanpa tangisan "Oe, Oe, Oe!" dan tak pakai waktu lama, motor yang telah lahir akan segera dikirim untuk nongkrong di etalase dealer-dealer resmi.
Oh ternyata, beberapa spareparts dari motor Honda telah disuplai dari para UKM mitra YDBA. 1-st tier supplier PT AHM tersebut antara lain adalah PT Rachmat Perdana Adhimetal, PT Berdikari Metal Engineering, dan PT Dharma Polimetal.