Selain hambatan faktor politik, masih ada empat hal besar yang dapat mengancam eksistensi kawasan heritage Kota Tua Jakarta yaitu naik turunnya air laut, banjir, penurunan permukaan tanah, dan kebakaran. Sementara itu Kota Tua Jakarta tengah dipersiapkan sebagai UNESCO World Heritage Site (UWHS).
Terbukti ancaman kebakaran telah terjadi, dengan si jago merah yang menghanguskan Vihara Jin De Yuan (2 Maret 2015) dan Museum Bahari (16 Januari 2018). Peristiwa tragis yang menimpa kedua heritage tersebut, tentunya akan butuh perjuangan dalam upaya menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai UWHS.
Ada kecenderungan bangunan heritage itu memprioritaskan masalah keamanan tapi lupa pada ancaman kebakaran. Dengan tingginya value sebuah heritage, maka sudah seharusnya berani berinvestasi dalam hal proteksi terhadap kebakaran.
Kadar mengerikan suatu peristiwa kebakaran akan berlipat-lipat, seandainya terjadi di tengah lautan dan gedung tinggi pencakar langit. Terbakarnya KMP Tampomas II di perairan Masalembu pada 1981, merupakan salah satu bukti tragis yang memakan korban ratusan orang (431 orang versi penyelamat, 666 orang versi pemerintah).
Tak kalah mengerikannya saat si jago merah mengamuk di bangunan tinggi pencakar langit. Malam pergantian tahun 2015 ke 2016, si jago merah beraksi di semua lantai menara bernama Address Residences Fountain Views. Menara 60 lantai setinggi 300 meter yang berdekatan dengan Burj Khalifa, Dubai, UAE, api oranye berhasil mengepung sebagian besar isi menara.
14 Juni 2017 (pukul 01.45 dinihari), tentu saja bakal tak pernah terlupakan bagi para penghuni Apartemen Greenfell Tower di London Inggris. Api yang melalap menara setinggi 70 meter ini, baru berhasil dipadamkan sepenuhnya dalam waktu 24 jam. Tragedi ini memakan korban 80 jiwa, dimana hingga awal Agustus baru dapat terungkap identitas 47 korban oleh pihak koroner.
Menara Torch Tower di Dubai yang pernah terbakar pada 2015, dua tahun kemudian kembali harus berhadapan dengan keganasan si jago merah pada 4 Agustus 2017 lalu. Menara tertinggi ke 32 di dunia yang berlantai 86 ini, berhasil mengevakuasi penghuninya dengan selamat sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu dua Trump Tower di dua benua yang berbeda harus mengalami amukan si jago merah. Kebakaran Trump Tower di New York AS pada 7 April 2018 lalu menewaskan satu orang dan melukai empat petugas pemadam kebakaran. Tepat tiga minggu kemudian, giliran Trump Tower di Baku Azerbaijan mengalami amukan si jago merah. Asap terlihat di bagian puncak dari pencakar langit setinggi 130 meter ini.
Lalu bagaimanakah dengan Indonesia, khususnya Jakarta yang telah dipenuhi 438 menara pencakar langit. Tercatat saat ini gedung tertinggi di Jakarta adalah Gama Tower (289 meter) yang berlokasi di Kuningan Jakarta Selatan.
Bangunan tertinggi dengan kategori hunian, kini dipegang oleh Apartemen Raffles Jakarta (253 meter) di daerah Kuningan Jakarta Selatan. Untuk kategori hotel, bangunan tertinggi adalah Hotel Keraton & The Plaza (225 meter).
Kejadian kebakaran mengerikan pencakar langit Jakarta, tentu saja peristiwa 9 Maret 2015 akan selalu diingat Hayono Isman (owner Wisma Kosgoro) sebagai upaya pemadaman terlama di Asia. Dibutuhkan upaya 12 jam memadamkan kobaran jago merah pada lima lantai teratas gedung Wisma Kosgoro Thamrin setinggi 81,34 meter dengan total 20 lantai.