Lihat ke Halaman Asli

JepretPotret

........ ........

Seharusnya Membenamkan Setan Merah dalam Api Neraka di Atas Muka Bumi

Diperbarui: 17 Maret 2018   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi gol Sandro Wagner [Foto: Twitter@FCBayernEN]

Final Liga Champions 1999 yang mempertemukan Bayern Munich (Jerman) dan Manchester United (Inggris) berjalan sangat dramatis di Nou Camp Barcelona pada 26 Mei 1999. Gol cepat dari Mario Basler (6'), membuat Die Rotten unggul sementara hingga 90 menit waktu normal pertandingan.

Tim wasit memberikan waktu tambahan tiga menit (injury time). Tapi justru malapetaka bagi anak asuh Ottmar Hitzfeld terjadi dalam waktu krusial ini. Dua gol dari Teddy Sheringham (90'+1) dan Ole Gunnar Solskjaer (90'+3), membuyarkan harapan FC Hollywood untuk meraih gelar Treble setelah Kampiun Bundesliga dan Piala Jerman / DFB-Pokal).

Hingga suatu waktu... Dalam babak perdelapan final Liga Champions 2018, Bayern Munich berjumpa Besiktas (Turki) dan Manchester United bersua Sevilla (Spanyol).

Pada ronde pertama (21/02/2018 WIB) di Allianz Arena, Bayern Munich mematahkan sayap Elang Hitam asal Turki dengan skor 5-0. Tiga minggu kemudian pada 14/03/2018 WIB di Stadion Vodafone, Besiktas masih harus keperkasaan Die Rotten dengan skor 1-3. Dua gol para ksatria Bavarian dicetak oleh Thiago Alcantara (18') dan Sandro Wagner (84'), satu gol bunuh diri dicetak oleh Gokhan Gonul (46'). Sementara gol penghibur Besiktas dilesakkan oleh Vagner Love. Bayern lolos ke babak perempat final dengan keunggulan agregat 1-8.

Gol dada Sandro Wagner [Foto:Twitter @FCBayenEN]

Sementara pada 13/03/2018 di Stadion Old Trafford, Sevilla yang diarsiteki oleh Vincenzo Montella mampu mengejutkan publik tuan rumah Manchester United dengan mencuri kemenangan 1-2. Pada ronde pertama (22/02/2018) yang berlangsung di Ramon Sanchez Pizjuan Stadium, tuan rumah Sevilla berhasil membuat Setan Merah pulang dengan skor kacamata 0-0. Tragisnya Jose Mourinho, ada waktu senang ada waktu sedih...

Akhirnya dalam undian laga perempat final Liga Champions yang berlangsung kemarin (16/03/2018), Bayern Munich akan saling duel dengan Sevilla. Padahal hati kecil ini sudah akan menginginkan duel maut bagaikan neraka di atas muka bumi. Die Rotten Bayern Munich akan berkesempatan revans atas Setan Merah Manchester United.

Inilah kesempatan terbaik Bayern dengan skuat dahsyat plus taktik Jupp Heynckes yang sangat fantastik, untuk dapat membenamkan Setan Merah dalam api neraka di atas muka bumi. Namun sayang sekali momen ini tak kan pernah terjadi...

Tak hanya revans terhadap Manchester United, tapi juga revans terhadap FC Porto yang memiliki ikatan batin kuat bersama Jose Mourinho. Meskipun tak ada sangkut paut langsung dengan Mourinho, FC Porto juga pernah membuyarkan Bayern Munich meraih trofi Piala Champions pada 27 Mei 1987.

Memang tak setragis kalah dari Setan Merah di Final tahun 1999, namun ada sedikit kemiripan dalam proses terjadinya gol dalam Final tahun 1987 di Praterstadion Vienna. Unggul 1-0 melalui gol Ludwig Koegl (25'), namun harus kebobolan dua gol oleh Rabah Madjer (77') dan Juary (80').

Lothar Matthaeus [Foto: Twitter@Inter_ID]

Luka pedih mendalam bagi seorang Lothar Matthaeus, yang harus merasakan sendiri sebagai kapten tim atas dua kegagalan dalam Final Champions Eropa tahun 1987 dan 1999. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline