Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Aku Titipkan Anakku

Diperbarui: 27 Januari 2016   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan aku menitipkan anakku
Ia tenggelam dalam masa mudanya
Terbenam sebelum senja bersua
Ia pergi pagi itu , sebelum jam sepuluh berlalu
Berbaring menantang maut dengan jiwa yang kalut
Aku tak sanggup menatapnya, aku menjauhi ranjangnya

Aku seorang ibu yang nyaris renta
Saat hening tak bertepi
Ia tak sanggup bertahan
Nafasnya telah terhempas dan azalnya telah tiba
Di pagi itu Tuhan sebelum jam sepuluh berlalu, saat rambutnya masih hitam

Aku serorang ibu berdendang air mata
Melihat anakku yang berbaring meninggalkan kehidupan, saat senja masih jauh
Aku meronta, seorang wanita tua yang berlayar sendirian di tengah lautan
Mengarungi rimba kehidupan, tanpa anakku yang bergejolak muda

Anakku malang, aku sudah mengirimkan surat untuk Tuhan
Aku katakan padaNYA, Tuhan aku titipkan anakku
Ibu akan datang saat waktu membukakakan jalan
Ibu akan menemuimu di gerbang sorga
Ayah akan disana, ia akan berparas gagah
Menyambut ibu dengan senyum membara

Anakku sayang, aku selalu mengirimkan surat pada Tuhan
Lewat ungkapan doa-doa di tengah malam, ketika hening berkuasa
Anakku, ibu sudah menitipkanmu pada Tuhan
Agar engaku terjaga sepanjang masa
Ibu akan datang saat waktu membukakan jalan

 

Untuk, anakku yang sudah tiada, Maret 2013

Written By Thomas J.M

Sumber Gambar :https://chillinaris.wordpress.com/tag/kisah-seorang-ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline