Lihat ke Halaman Asli

Berikan Aku Satu Lusin Love (Balada Anak Path)

Diperbarui: 22 Januari 2016   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda bertanya, apakah jejaring sosial yang paling kece saat ini? Jawabanya adalah path. Path merupakan bagian dari jejaring sosial dimana fungsinya hampir sama dengan jejaring sosial lainya, seperti facebook, twitter dan instagram. Tapi jika kita dilihat lebih detail, path memiliki keunikan tersendiri. Path membatasi jumlah teman yakni hanya seratus lima puluh saja. Hal ini menunjukkan bahwa path sangat menjaga privasi dan benar-benar hanya memberikan ruang untuk berbagi dengan orang-orang terdekat.

Para pengguna Path bisa menyampaikan dan mengekspresikan banyak hal. Lagi dimana, mendengarkan lagu apa, menonton film apa dan bersama siapa. Kebanyakan para pengguna Path mempublish parodi berupa gambar, kata-kata bijak dan photo-photo keren dengan teman-teman paling kece. Jika Anda lagi ditempat liburan paling eksotis dan seru, lagi ditempat nongkrong paling gaul, semua itu bisa disajikan di Path. Jika Anda punya gambar-gambar dan kata-kata parodi yang lucu gila, semua itu bisa disajikan di Path. Jika tiba-tiba pikiran Anda dirasuki oleh jiwa Nelson Mandela, Mahatma Gandhi dan Mother Theresia yang sangat bijak Anda bisa sajikan di Path. Dan semua fenomena yang Anda sajikan itu aka di respond dengan lima emoticon ekpresi, dan love adalah emoticon yang paling didambakan dan menjadi simbol serta representasi daya tarik sebuah postingan.

Jika Anda mempublish sebuah postigan di path dan di respond dengan satu lusin atau lebih Love, berarti postingan Anda berhasil. Secara relatif dengan dominasi unsur subjektivitas Love merupakan indikator untuk mengkategorikan menarik tidaknya sebuah postingan di Path. Love di Path kelihatan begitu berbeda dengan like dan love di instagram dan facebook. Love di path kelihatan lebih vulgar dan sangat representatif, dibalut dengan lingkaran berwarna merah menyala dengan simbol love berwarna putih di tengah. Semakin sering Postingan Anda di serbu lusinan Love, semakin kecanduan Anda bermain Path.

Secara tidak langsung para pengguna Path berteriak, “ Berikan aku satu lusin Love “ atau paling tidak jika memposting parodi, “ Berikan aku setengah lusin Ketawa.” Path tetap mengacu dan mengarah kepada fungsi dari sebuah jejaring sosial yakni berbagi. Tapi Path memiliki ruang yang berbeda dengan cara penyampaian yang berbeda dibandingkan jejaring sosial lainya. Para pengguna path kebanyakan pamer dengan kesan agar apa yang mereka posting mejadi bahan perhatian dan saat perhatian itu diungkapkan dengan emoticon Love, akan ada kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi mereka. Path memberikan banyak ruang untuk berbagi dan mengekspresikan diri sehingga dominasi eksis dan narsis lebih kelihatan.

Emoticon Love merupakan bentuk perhatian yang paling utama di path. Ibarat kebutuhan bersifat primer. Ketika sebuah postingan di publish di Path dan tidak mendapatkan respond, ibarat dangangan yang tidak laku di lapak sendiri. Bagaimana pun juga Path tetap menjadi bagian dari jejaring sosial, dimana tidak ada batasan untuk berekspresi dan berbagi. Tidak ada batasan untuk membulli dan menghujat. Tidak ada batasan untuk parodi dan sok bijak. Karena jejaring sosial adalah dunia yang luas tanpa batas. Dan Love adalah harapan terbesar yang diinginkan sebagian besar anak-anak Path saat membuang postingan.

Salam Kece untuk anak-anak Path.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline