Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Pola Asuh Otoriter Memengaruhi Perkembangan Pemikiran Anak?

Diperbarui: 19 Februari 2024   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

     Pola asuh orang tua merupakan sikap dan perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anak. Aisyah (2010) menyatakan pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua dengan anaknya selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Dalam hal ini akan sangat berpengaruh pada individu anak terhadap perilaku dan juga diri anak sendiri baik positif maupun negatif. Disadari bahwa hampir tidak ada orang tua yang mempraktikkan pola asuh secara murni yang sesuai atau tidak sesuai dengan berbagai tipe pola asuh yang sering diterapkan oleh orang tua. Bahkan, orang tua ada yang melakukan pengasuhan kepada anaknya secara situasional.

      Namun, dalam kesehariannya masih banyak orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang mendasarkan pada aturan yang berlaku dan memaksa anak untuk bersikap dan bertingkah laku sesuai keinginan orang tua. Pola asuh otoriter akan membatasi, menghukum dan menuntut anak mengikuti perintah-perintah orang tua dan orang tua yang otoriter akan menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang terhadap anak untuk berbicara atau mengungkapkan perasaan (Santrock, 2002).

      Penerapan pola asuh otoriter ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan pemikiran anak serta dapat membatasi dalam hal kreativitas, pemecahan masalah, serta kemampuan berpikir kritis. Anak yang terbiasa mengikuti perintah akan susah jika mencari sebuah alternatif atau mengambil keputusan sendiri karena cenderung mengikuti instruksi yang ketat, sehingga mereka memiliki keterbatasan berpikir dan sulit mengeksplor hal - hal baru.

     Pola asuh otoriter yang cenderung menekankan pada kepatuhan dan mengikuti peraturan, akan menghambat pemikiran jangka panjang serta memiliki rasa inisiatif yang rendah. Bisa jadi mereka akhirnya memiliki pemikiran yang cenderung bersifat individualisme sehingga peran mereka dalam masyarakat sangat pasif.

     Dari beberapa pernyataan di atas kita dapat mengetahui bahwa pola asuh otoriter memberikan dampak negatif terhadap perkembangan pemikiran anak. Sebagai orang tua seharusnya sangat bijak dalam memilih pola asuh anak. Sebab hal tersebut pasti memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak kedepannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline