Lihat ke Halaman Asli

Jenny Fernanda

Mahasiswa Prodi Sosiologi FISIP Universitas Jember

"MADU PANIK" Proker Kolaborasi Mahasiswa KM 7 SD Negeri 4 Gambiran

Diperbarui: 17 Mei 2024   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FKKS II (Sumber: dokumentasi kelompok)

Proker dengan akronim MADU PANIK (Masyarakat Peduli Sampah Organik) merupakan salah satu program kerja kolaborasi mahasiswa Kampus Mengajar 7 di SD Negeri 4 Gambiran dalam topik upaya menjaga kelestarian alam dan mitigasi perubahan iklim. SD Negeri 4 Gambiran sendiri terletak di Jalan Tegalsari 381, Dusun Lidah, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi Prov. Jawa Timur. Kelompok mahasiwa Kampus Mengajar 7 yang beranggotakan 5 orang ini diketuai oleh mahasiswa asal Universitas PGRI Banyuwangi dan yang lainnya berasal dari Universitas Jember. Nama anggota kelompok di antaranya Ghery Winandhar (Ketua), Alvira Fedora (Sekretaris), Jenny Fernanda (Bendahara), Bela Zain Taqiyya (Pubdekdok), dan Amelia Fiska Fajar C. (Pubdekdok). Berangkat dari salah satu anggota yang berasal dari program studi Sosiologi, program kerja ini dilandasi sebagai syarat konversi mata kuliah KKN. Sebelum mengulik apa saja kegiatan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa KM 7 SD Negeri 4 Gambiran, mari kita bedah terlebih dahulu apa itu program Kampus Mengajar. 

Kampus Mengajar adalah salah satu program Kemendikbudristek yang menggaet mahasiswa, Perguruan Tinggi (PT), dan sekolah dengan beberapa tingkatan (SD, SMP, dan SMK). Program kolaborasi ini menjadi wadah bagi mahasiswa yang ingin terjun langsung  ke dalam dunia kerja, khususnya dalam bidang pendidikan. Kampus Mengajar menjadi salah satu program MBKM yang cukup diminati banyak mahasiswa. Selain Kampus Mengajar, ada beberapa macam program MBKM yang dilaksanakan selama 1 semester di antaranya ada MSIB (Magang & Studi Independen Bersertifikat), PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka), Wirausaha Merdeka, dan program-program lainnya. Dikutip dari laman Pusat Informasi Kemendikbudristek, Kampus Merdeka (MBKM) adalah sebuah inovasi yang dibuat dan diluncurkan pemerintah sebagai bentuk kebijakan guna mentransformasi sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia dan juga bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang lebih relevan, sesuai dengan perkembangan zaman, kemajuan IPTEK, serta tuntutan dunia kerja. Oleh karena itu, dengan adanya program ini diharapkan semua kontributor, baik mahasiswa, Perguruan Tinggi (PT), dan Perusahaan maupun Sekolah dapat bersinergi bersama dan memperoleh sisi positif dan manfaatnya masing-masing.

Kembali ke topik Kampus Mengajar ya sobat Kompas. Program yang menggaet mahasiswa dan sekolah ini telah sampai pada angkatan 7 dan konsisten memiliki tugas utama, yakni menjadikan mahasiswa sebagai mitra guru dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, menarik, dan menyenangkan. Kurang lebih terdapat delapan fokus program, di antaranya ialah peningkatan literasi numerasi, adaptasi teknologi, pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu dan perpustakaan, pengelolaan dan pemanfaatan pojok baca, pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim, pengembangan karakter siswa, kegiatan di luar kelas, serta pencegahan 3 dosa pendidikan (perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi). Mahasiswa bertugas selama kurang lebih 4 bulan dan sebelum itu harus melewati masa pembekalan terlebih dahulu sebelum penerjunan supaya memiliki niat serta tekad yang bulat.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Tim Kampus Mengajar 7 SD Negeri 4 Gambiran mengisi fokus program upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim dengan proker sosialisasi pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme dan pupuk kompos kepada masyarakat, yang mana dalam hal ini adalah kelompok ibu-ibu PKK Bulak Asri dan Griya Style. Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, pada jauh hari kami telah berkoordinasi terlebih dahulu dengan ketua PKK. Kegiatan sosialisasi ini kami laksanakan pada hari Senin sore, Tanggal 06 Mei 2024 di gazebo Perumahan Bulak Asri dan Griya Style. Pelaksanaannya sekalian dengan acara rutin arisan bulanan dan terbagi menjadi enam sesi, yakni sesi pembuka, sesi penyampaian materi mengenai pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme dan pupuk kompos, sesi tanya jawab, sesi penutup, dokumentasi, serta penyerahan hasil karya kolaborasi. Hasil karya kolaborasi siswa dengan mahasiswa tersebut berupa lukisan dan poster lingkungan, serta tempat sampah yang terbuat dari galon bekas. Pembuatan karya kolaborasi dilaksanakan sebelum hari H pelaksanaan sosialisasi. 

Kegiatan Kolaborasi Sekolah, Mahasiswa KM 7, dan Masyarakat (Sumber: dokumentasi kelompok)

Acara sosialisasi berjalan dengan santai serta bermakna, sebab kami selaku mahasiswa dapat berdiskusi ringan namun tetap berbobot dengan masyarakat mengenai pentingnya mengolah sampah organik. Kegiatan kolaborasi dari sekolah, mahasiswa, dan masyarakat ini merupakan wujud nyata kepedulian terdahap kelestarian bumi. Upaya mengampanyekan pengolahan sampah menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh semua kalangan untuk membantu menjaga kelangsungan hidup bumi kita yang semakin tua. Pengolahan sampah, khususnya sampah organik yang baik tentu dapat membantu alam untuk lebih cepat menguraikan sampah-sampah yang ada. Kepekaan dan kesadaran kita terhadap sampah perlu ditanamkan sejak dini, sehingga pencemaran lingkungan dapat ditekan seiring dengan berjalannya waktu. Mari bersama-sama menjaga kelestarian alam dan lingkungan dengan sadar akan pentingnya pengolahan sampah yang baik dan benar. Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik ini dapat sobat Kompas lihat dalam akun YouTube KM 7 SD Negeri 4 Gambiran.

Rangkaian kegiatan penugasan Mahasiswa Kampus Mengajar 7 SD Negeri 4 Gambiran dapat sobat Kompas ikuti melalui akun Instagram kami di @km7_sdn4gambiran. https://www.instagram.com/km7_sdn4gambiran?igsh=MTUycmYxNWw0bWs4dA==

Salam lestari, ayo berdampak untuk negeri

Tim Kampus Mengajar SD Negeri 4 Gambiran 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline