Lihat ke Halaman Asli

Leave Me Alone...(3)

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akhirnya aku bisa memahami pemikiran seorang Krisdayanti dan Rachel Maryam...tak seindah waktu dulu, kau sangat sederhana...sebagai laki-laki kau selalu mudah ditebak, mudah didapat, mudah memaafkan, dan kau terlalu mencintaiku...aku seolah kehilangan hasrat,aku butuh sesuatu yang lebih menggoda, lebih mendebarkan dan lebih sulit didapatkan...

Mas...

iya dik...

Sampean kenapa ndak mencoba mengajar di kampus-kampus lain mungkin bisa menambah pendapatan.

Ndak bisa dik, kalo dosen swasta ndak bisa mengajar di tempat lain, kami terikat kontrak bisa-bisa malah dikeluarkan dari kampus. Biasanya dosen yang bisa ngajar side job itu kalau dosen universitas negeri. Lagian penghasilan kita sudah cukup, kita sudah punya rumah, motor, ndak perlu yang berlebihan dik yang penting kita bahagia.

Bahagia? mas aku nggak merasa bahagia, aku kepingin punya mobil, rumah yang besar, pakaian dan pergaulan yang lebih baik...

Istighfar dik, jadi orang harus bersyukur biar ndak capek... semua yang kita dapatkan kemarin, besok, lusa, sudah ada yang ngatur!!!

Mas sampean belum mengerti artinya kebahagiaan, jawabku sambil berlalu menghindari pertengkaran yang lebih jauh.

****

Aku akan mencari kebahagiaan ku sendiri mulai hari ini aku akan mengejar karir setinggi-tingginya dan akan ku jemput kebahagiaanku....

Kita ucapkan selamat pada bu Sri Wardani atas posisi yang baru menjadi direksi keuangan PT. Bintara Prima Jaya.. Untuk itu kepada beliau dipersilahkan untuk memberikan kata sambutan.

Selamat siang, terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya. Di usia yang masih muda ini saya diberikan kesempatan untuk memimpin, khususnya di divisi keuangan semua atas berkat bimbingan dari Bapak Hendri Kusuma selaku pimpinan dan suport dari rekan-rekan sekalian. Kedepannya saya berharap bisa memberikan sumbangsih yang lebih besar buat perusahaan ini, untuk itu mohon support dari semuanya. Terima Kasih...

Perkenalkan Bu Sri ini bapak Hendro Wijaya, Managing Direktur dari PT. Citra Rahayu. Senang bisa berkenalan Pak...silahkan duduk...

***

Mmmm... Hendro Wijaya (kuperhatikan kartu nama yang kupegang), orang yang menarik, simpatik, sopan, hangat dan sukses. Aku harus datang ke undangan makan malam ini, aku harus terlihat secantik dan semenarik mungkin, sambil berdandan aku tersenyum sendiri. Sampai akhirnya aku mendengar pintu kamar dibuka, kulihat mas Pras masuk ke dalam kamar dengan wajah yang pucat dan memancarkan kemarahan yang amat sangat. Aku tidak pernah melihat wajah Mas Pras seperti ini begitu menakutkan.

Dik, kita harus bicara.. kata mas pras dengan nada bergetar

mas bisakan kita bicarakan nanti malam, karena saat ini aku mau memenuhi undangan makan malam dengan klien yang sangat penting.

Tidaak, batalkan undangannya!! teriak mas Pram

Mas kenapa?tanya ku aneh

Aku menemukan ini didalam lemari!

Mukaku pucat, dan pura-pura merasa tidak kenal dengan benda itu.

Akui dik sejak kapan kau minum pil ini!!

Aku tidak tahu mas apa yang kau bicarakan!! teriakku sambil mencoba berlalu dengan mengambil tas.

Sri Wardani..duduk!! aku belum selesai!!

Mas? tatapku tak percaya belum pernah ku dengar mas Pras memanggil namaku

Jawab pertanyaanku sejak kapan kau minum pil KB ini!!

Aku..aku tidak tau mas...

Jawab Sri..kenapa??plaakkk... (tamparan itu begitu keras sehingga bibirku berdarah, aku terjatuh dan menangis)

Iyaaaa... aku melakukannya sejak dulu mas!! Dari dua tahun pernikahan kita dan aku juga pernah menggugurkan anak kita, sekarang sampean puas..!!!

Kenapa Sri??? kenapa??? Tanya mas Pras sambil menangis, kulihat dia sangat terguncang dia berlutut di kakiku dan mencengkram rokku.

Aku lemas..bagaimana pun aku harus jujur, aku sudah muak dengan pernikahan ini!!!

Aku tidak bahagiaaaa mass!!teriakku

Kenapa dik...kenapa??? semua kebutuhan telah kupenuhi aku juga bukan tipe laku-laki peselingkuh..kenapa???

Sampean terlalu sederhana mas!! Sampean tidak mempunyai ambisi!! sampean terlalu mencintaiku dan terlalu lembut..!!!aku benci!!!!

Apa aku harus menjadi bajingan dulu dik, baru kau mencintaiku..!!!Katakan....!!!

Mas lupakan...kita tidak bisa bertahan lagi, kita harus bercerai!!

Setelah 6 tahun Sri, tangan mas Pras mencengkramku dan mengguncangku dengan keras...tubuhnya dingin...

Dan aku hanya diam menangis..

Katakan Sri apakah tidak ada cinta untukku meskipun sedikit...katakan Dik!!! Katakanlah kalau kau masih mencintaiku.. aku akan memaafkanmu!!

Aku menggeleng dan menangis, tidak mas..tidak sedikit pun!!!

Kulihat Mas Pras begitu terluka dia memelukku dan mengusap rambutku...Dik aku mencintaimu, sungguh...

sekarang lakukan apa yang akan kau lakukan, aku akan pergi...Mas Pras berlalu, kudengar suara mobil dinyalakan.

Aku tidak akan pergi malam ini, tidak dengan pipiku yang biru, kutelpon pak Hendro untuk membatalkan undangan dengan alasan sakit.

Begitu nyeri pipiku, aku langsung menuju ke kamar mandi...kubersihkan mukaku, kurasakan mual dan aku muntah. Mungkin mandi air panas jalan terbaik saat ini, seolah-olah ingin melenyapkan rasa perihku..perih akan cinta yang telah hilang...lama berendam, akhirnya kuputuskan untuk tidur...

Aku terjaga setelah terdengar bel...kulihat jam masih pukul 4 pagi. Aku beranjak dari tempat tidur dan menuju pintu depan.

Selamat pagi Bu, maaf menggangu.

Ya ada keperluan apa?

Betul ibu Sri Wardani?

Betul, ada apa pak?tanyaku gusar

Ibu bisa ikut kami kekantor polisi untuk mengenali jenasah laki-laki yang kami temukan karena kecelakaan lalu lintas dipinggir kota pukul 01.00 dini hari tadi.

Ah...Mas Pras...Air mataku berjatuhan, aku limbung dan terjatuh...

Begitu aku sadar, ternyata aku sudah dirumah sakit. Aku langsung histeris memanggil Mas Pras.

Polisi yang berjaga langsung menuntunku, ke kamar mayat.

Masssss Praaaasssss...maafkan aku mas...aku yang tolol...masssssssssss!!!!

Peluk aku mas, aku berjanji akan berubah. Aku akan bangun pagi memasakkan sarapan untukmu, mencium tanganmu saat kau akan berangkat kerja. Aku akan berubah akan berututur lembut padamu dan aku akan menuruti semua nasehatmu…aku menyesal mas, sungguh percayalah..

****

Mas Pras aku mengajak Angga, anak kita...salam sama abi sayang, Abi Angga datang... bobo yang tenang ya Abi, Angga janji nggak nakal dan akan jaga umi...Angga akan sekolah yang rajin biar jadi dokter..khan katanya Abi Angga harus jadi dokter???

Air mataku jatuh ku peluk Angga erat-erat, mas maafkan aku mas...(ternyata saat pertengkaran kita yang terakhir, aku mengandung anakmu..anak kita...)

Menatapmu dalam hening...

Aku akan menjagamu dalam bisu

mendekapmu dalam dingin

mengecupmu dalam damai

Aku akan menjaga hati ini hingga putih dan sederhana

sepertimu....

*******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline