Lihat ke Halaman Asli

Pencetus Kehancuran Remaja

Diperbarui: 29 Februari 2016   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kita melihat di era modernisasi ini, begitu banyak nya generasi muda yang salah dalam pergaulannya, ada beberapa faktor yang menyebabkan ini semua terjadi  pada remaja pada masa ini. Pencetus pertama kehancuran remaja di dalam masyarakat kita dewasa ini pada hakikatnya berasal dari hubungan orang tua yang tidak harmonis di dalam sebuah rumah tangga. Orang tua yang selalu sibuk dan suka bertengkar di depan anak anak mereka, mejdaikan anak anak dalam masa pertumbuhan nya menjadi terganggu secara mental.

Banyak kita jumpai setiap kasus kenakalan remaja dewasa ini pencetus terbesarnya adalah dikarenakan suasana keluarga yang tidak harmonis. Anak-anak broken home selalu melihat contoh kekerasan dalam rumah tangga, perpisahan orang tua, percekcokkan yang akhirnya menjadikan remaja itu menjadi remaja yang kasar, pemberontak, tidak memiliki etika dan tidak memiliki tanggung jawab.

Tidak jarang remaja ini akan mudah terbawa oleh arus pergaulan bebas (seks bebas, pornografi, narkoba, dan tindak kriminal lainnya ). Oleh karena itu, untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki integritas harus dimulai dari orang tuayang sadar betul akan perannya terlebih dahulu. Sebagai orang tua memiliki tanggung jawab yang besar  untuk menciptakan suasana yang harmonis di dalam sebuah keluarga. Peran ibu harus muncul sebagai sosok ibu yang memiliki kasih sayang, dapat menjadi teman, sekaligus memberikan  perhatian yang cukup terhadap perkembangan anak-anaknya, sehingga setiap kejanggalan dalam perkembangan anak-anaknya dapat diketahui sejak dini.

Seorang ayah harus memiliki sikap yang tegas, dapat menjadi contoh yang baik, sekaligus dapat menjadi  teman bagi anak-anaknya sehingga anak-anak dapat diarahkan secara tegas dalam setiap hal mana yang boleh mereka lakukan dan yang tidak, dan anak-anak dapat berbagi cerita dan tidak merasa canggung terhadap orang tuanya. Sehingga setiap kesalahan atau pergaulan yang menyimpang dapat diketahui sejak dini.

Pencetus ke dua dari kehancuran remaja adalah, kemajuan teknologi yang sangat pesat dan tidak tanggap nya orang tua dalam mengontrol anak anak mereka dalam mempergunakan teknologi tersebut untuk sesuatu yang positive, lebih memperburuk lagi keadaan. Kebanyakan orang tua membiarkan anak anak mereka hanya bermain dengan gadget mereka tanpa disadarkan bahwa anak anak juga harus berinteraksi terhadap manusia lain nya bukan hanya dengan gadget nya saja. Kalau hal ini dibiarkan terjadi pada anak anak dan remaja. Maka tidak heran apabila anak anak tidak lagi mampu secara fisik berinteraksi dengan sesama nya tapi lebih mahir berinteraksi dengan sesama hanya dalam media sosial nya saja, yang akhirnya menciptakan manusia yang memiliki jiwa antipati.

Sebaiknya orang tua turut serta mengawasi anak anak mereka dalam penggunaan teknologi atau internet, baik itu media sosial yg dipergunakan anak anak atau pun game serta tontonan tontonan yg mereka lihat lewat internet. Minim nya pengawasan orang tua pada anak akan mengakibat kan rusak nya generasi muda kita. Orang tua juga harus menerapkan kapan anak boleh mempergunakan gadget nya dan kapan anak harus melepas gadget dari genggaman mereka.

Pencetus selanjutnya dari kehancuran anak dan remaja adalah salah nya pergaulan anak yang kemungkinan terbesar nya juga disebabkan oleh orang tua yang tidak turut serta aktif mengenal dengan baik siapa teman teman dan karakter teman teman dari anak anak mereka. Orang tua mempercayai anak nya tanpa pengawasan dan pendekatan kepada si anak dan teman teman nya secara benar. Tidak menutup kemungkinan anak anak dan remaja yang minim pengalaman akan terjerumus kepada hal hal yang negative tanpa kontrol yang ketat dari para orang tua mereka dalam pergaulan nya. Sebaiknya orang tua turut ambil bagian dari apapun kegiatan anak anak mereka sehingga meminimalkan kesalahan fatal yang dapat dibuat oleh anak anak dan remaja kita.

Pada akhirnya tidak terlepas kepada didikan orang tua kepada anak anak nya untuk hidup mengenal Tuhan dan bergaul dengan Tuhan yang akan lebih memudahkan orang tua dalam menasehati dan mendidik anak anak mereka menjadi generasi yang lebih baik lagi dan berintegritas tinggi.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline