Lihat ke Halaman Asli

Jennifer Irene

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Darurat Budaya Lokal, Eksistensi Tari Topeng Jabung Mulai Menghilang

Diperbarui: 19 Agustus 2023   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi 

Tim Mahasiswa Membangun Desa 205 (MMD) Universitas Brawijaya (UB) di Desa Jabung, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang mewawancarai Bapak Wartaji Untuk menggali informasi mengenai kesenian tari topeng Jabung yang menjadi ciri khas kebudayaan dari Desa Jabung.

Bapak Wartaji menyampaikan bahwa saat ini kebudayaan Tari Topeng Jabung mengalami sangat banyak penurunan dari segi peminat maupun pelaku budayanya sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa aspek, dimulai dari banyaknya pelaku budaya Tari Topeng Jabung yang sudah tua, sakit dan bahkan telah meninggal. Kurangnya apresiasi generasi muda terhadap kebudayaan Tari Topeng Jabung, serta maraknya arus globalisasi yang membuat eksistensi kebudayaan ini kian memudar.

Kesenian tari topeng Jabung sendiri pada dasarnya adalah bagian dari seni tari topeng malangan yang sudah ada semenjak zaman dahulu dan mulai dipopulerkan pada tahun 1953. Setiap daerah memiliki topeng khasnya sendiri dan untuk Desa Jabung, Gunung Sari diciptakan dengan gambaran watak dari masyarakat Desa Jabung. Memiliki watak dan peragai halus, berlatar kesatria, penyayang dan banyak lagi sifat baik yang terkandung di dalamnya.  Awalnya Tari Topeng Jabung adalah kesenian yang digunakan untuk menghormati tamu-tamu kerajaan, namun lambat laun kesenian ini juga ditampilkan dalam berbagai acara desa seperti untuk acara bersih desa.

Bapak Wartaji menyampaikan bahwa kesenian Tarian Topeng Jabung telah banyak mengalami pasang surut semenjak dulu. Pada tahun 1970 sampai dengan 1988 Tarian Topeng Jabung mengalami masa keemasan. Dengan dipimpin oleh Bapak Kangsen yang menjabat sebagai Kepala Desa Jabung yang ke 4, Desa Jabung seringkali dikunjungi oleh para pejabat dari tingkat kabupaten, provinsi atau pemerintah pusat, bahkan pernah diundang ke istana negara untuk menampilkan cerita Tari Topeng Jabung oleh Presiden Soeharto. 

Seni tarian topeng sangat terkenal di wilayah tanah air, sehingga seni ini sampai ke kalangan internasional yang mengagumi tentang seni Tari Topeng Jabung dan datang ke tanah air untuk menyaksikan secara langsung tarian tersebut. Namun sayangnya masa keemasan itu harus segera berakhir setelah meninggalnya Bapak Kangsen pada tahun 1988. Walaupun beliau memiliki penerus bagi kesenian tersebut, namun hal itu nampaknya tidak cukup untuk menggantikan posisi dirinya, dan menyebabkan penurunan popularitas yang sangat parah dari Tarian Topeng Jabung hingga tahun 2013.

Pada tahun 2009, Bapak Wartaji yang merupakan salah satu pecinta karya seni Tari Topeng Jabung ini memelopori pembuatan Sanggar Tari Topeng Gunungsari Jabung. Dengan menggerakan para pengrajin topeng, para penari topeng, serta para pembuat kostum tari demi membangkitkan kebudayaan yang terancam hilang itu, Sanggar Tari Topeng Gunungsari pun diresmikan oleh menteri sosial pada tahun 2013. 

Semenjak peresmian tersebut, kebudayaan Tari Topeng Jabung kembali menunjukkan eksistensinya dalam masyarakat melalui penampilan di beberapa acara desa hingga melahirkan cukup banyak peminat baru. Namun sayang karena tidak lama setelahnya kedatangan covid-19 membuat kegiatan sanggar harus terhenti kembali untuk mengikuti aturan dari pemerintah.

Dokumentasi Pribadi

Kini setelah terlewat masa pandemi, Sanggar Tari Topeng Gunungsari mencoba untuk aktif kembali namun minat dari pelaku seni dan masyarakat tidak menunjukkan adanya peningkatan. Tarian ini pun juga sangat jarang ditampilkan, hanya muncul pada acara tertentu saja dengan peminat yang sangat sedikit. Layaknya citra diri yang kerap terkikis oleh hidup, budaya Tari Topeng Jabung di Desa Jabung kembali memudar dan terus terancam lenyap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline