Lihat ke Halaman Asli

Kita Belum Juga Merdeka

Diperbarui: 13 Agustus 2016   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serpih sejarah menyempil setiap syaraf
mengembara di rimba-rimba gerilya
tanah basah mengujung darah
mengelupas jiwa-jiwa resah
di setiap persinggahan masa
mereka juga harus berteriak
meski serak
~Merdeka!

Kemerdekaan lumer di kaki-kaki lima
koyak moyak di sepanjang trotoar
melebur merah putih di umbul-umbul
membuyar pagar dan patok-patok jalan
kemudian memuai ditelan riuh karnaval

Kita masih terus saja melangitkan koar
di sosial media juga setiap mimbar
menjadi slogan yang bara
setiap agustus tiba
~Merdeka!

Nasionalisme berkarat sekarat
kurindu gelora menyemangat
gempita membumikan jiwa
di ladang-ladang cinta tanah air kita

Imaji, 13 Agustus 2016. 06:37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline