Lihat ke Halaman Asli

Jeniffer Gracellia

TERVERIFIKASI

A lifelong learner

Demonstrasi Terus Menelan Nyawa, Apa yang Terjadi di Kolombia?

Diperbarui: 8 Mei 2021   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstrasi dimulai sejak 28 April 2021 menyusul kebijakan reformasi pajak yang diusulkan oleh Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez. Kebijakan ini akan menaikkan pajak hingga 19% untuk produk kebutuhan sehari-hari dan pelayanan publik | Foto diambil dari Financial Times

Seorang remaja ditembak mati setelah menendang seorang aparat keamanan. Seorang demonstran yang berdarah berteriak meminta tolong. Seorang ibu menangis karena putra satu-satunya yang berumur 19 tahun tewas. 

Helikopter berkerumun di langit, tank-tank berguling di jalanan, dan ledakan bergema di jalanan. Kira-kira begitulah gambaran situasi di Kolombia saat ini.

Terhitung sejak artikel ini ditulis, hari ini adalah hari ke-9 berlangsungnya demonstrasi antipemerintah di Kolombia. Demonstrasi yang sudah berlangsung lebih dari seminggu, dan kemungkinan akan terus berlangsung hingga beberapa hari kedepan, sudah menelan setidaknya 25 nyawa.

Demonstrasi yang berakhir ricuh dari negara yang terkenal akan produksi kopi ini cukup merebut perhatian masyarakat internasional. Twitter juga ramai dengan netizen Kolombia yang terus meminta perhatian internasional akan demonstrasi ini. 

Reformasi pajak

Demonstrasi dimulai sejak 28 April 2021 menyusul kebijakan reformasi pajak yang diusulkan oleh Presiden Kolombia Ivan Duque Marquez. Kebijakan ini akan menaikkan pajak hingga 19% untuk produk kebutuhan sehari-hari dan pelayanan publik.

Reformasi pajak ini direncanakan untuk menekan krisis fiskal yang disebabkan oleh biaya perawatan kesehatan selama Covid-19. 

Pajak tersebut juga diharapkan dapat mempertahankan program sosial, seperti bantuan tunai untuk pengangguran dan jalur kredit untuk bisnis yang berjuang di tengah pandemi. Pengangguran di Kolombia meningkat yang awalnya 9% menjadi 16% karena pandemi Covid-19 ini.

Kebijakan kenaikan pajak ini pun ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Kolombia, khususnya mereka yang dari kelas menegah dan juga kelompok pekerja. Kebijakan ini dinilai mempersulit masyarakat yang saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi.

"Kematian" di tengah jalan Kota Bogota untuk memprotes kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan | Foto diambil dari NY Times/Federico Rios

Tujuan demonstrasi berubah

Setelah 5 hari demonstrasi berlangsung, usulan dari Presiden Ivan Duque Marquez akhirnya dicabut dan disusul dengan Menteri Keuangan Kolombia Alberto Carrasquilla Barrera yang mengundurkan diri.

Namun walaupun usulan telah dicabut, kemarahan masyarakat Kolombia terus meningkat dipicu oleh kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline