Lihat ke Halaman Asli

Cita-cita Uyi & Imi

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14099250932123038365

[caption id="attachment_357506" align="aligncenter" width="480" caption="on.fb.me/1rFBDWT"][/caption]

Bermula dari kritikan bahwa saya suka nggak fokus dengan apa yang diinginkan. Seingat saya, apa yang saya lakukan sudah fokus, kok. Mungkin masalahnya untuk tetap fokus selalu ada kendala saat menjalaninya. Jadi harap maklum kalo kemudian ada sedikit melenceng dari dugaan awal. Ibarat jalan raya, kalo luruuus saja tentu nggak ada cerita. Makanya yang namanya jalan itu ada belokan, supaya kita bisa dengan mudah mengingat tempat. Misalkan nama tempat seperti “Pengkolan Hantu” atau malah “Turunan Ngesot”. Model-model gitulah kira-kira.

Berbekal dari kritikan itulah saya membuat sebuah permainan dengan anak-anak, yaitu tentang cita-cita. Suatu kali di hari Minggu, tepatnya tanggal 15 Juni 2014, saya mengajak Uyi dan Imi untuk membuat catatan. Tulisan ini berisi cita-cita kami yang bisa dilihat di foto ini. Di situ tertulis bahwa cita-cita mereka, antara lain:

Uyi

1) Guru

2) Penari

3) Desainer

Imi

1) Presiden

2) Dokter Gigi

3) Penyanyi

Hari Senin tepatnya tanggal 1 September 2014, saya ngetes lagi cita-cita Uyi dan Imi, dan ternyata... Ada perubahan dari sebelumnya. Sekarang cita-cita mereka, antara lain:

Uyi

1) Guru

2) Penulis

3) Penyanyi

Imi

1) Guru

2) Penyanyi

3) Bidan

Ada beberapa kesimpulan dari kedua catatan ini, tak lain hubungannya dengan cita-cita yang berubah, antara lain:

1) Cita-cita Uyi yang masih tetap adalah... Guru

2) Cita-cita Imi yang masih tetap adalah... Penyanyi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline