Lihat ke Halaman Asli

Matahari

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Aku, hanya mampu menjadi bumi

Sedang kau, sebuah matahari

Kau mampu menghangatkan, meski tidak peduli

Aku mencari perhatianmu, dari segala sisi

Siang akan menjadi kebahagiaan

Sebaliknya, aku membenci malam

Kau mempengaruhi semuanya disini, didiriku

Tapi aku tidak mampu mempengaruhimu

Kau tersenyum setiap pagi, aku mengintipmu

Tapi senyum itu bukan cuma untukku,

Seluruh alam menikmatimu

Kau mampu menumbuhkan semua unsur disini,

Perasaan, aliran darahku, mataku

Kau membuatnya hidup

Setiap hari

Tapi kau juga sanggup memadamkanku,

Ada saat kau begitu angkuh mencoba mendekatiku

Rahasia gerhanamu, mampu menghentikan detak jantungku

Aku benar-benar kehilanganmu

Ah, apalah aku ini

Aku tidak bisa memberimu apa-apa seperti yang kau lakukan

Kau juga akan tetap berdiri tegak meski aku tak ada

Atau, apakah kau tau aku ada?

Aku hanya si penikmat senyummu,

Yang tak mampu menggapaimu.

Terimakasih sudah menghidupiku,

Menghidupkan hati ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline