Oleh Bude Binda
Saya tadi nonton acara debat calon gubernur DKI di TVOne. Ada 6 kandidat gubernur DKI yang tampil lengkap dengan wakilnya. Ada tiga panelis yang melemparkan pertanyaan pada mereka, Siti Zuhro, Danang Parikesit, dan Hendri Saptarini. Tiga panelis yang pintarnya bikin saya terkagum-kagum.
Dari enam pasang calon pemimpin DKI ini bagi saya yang paling tenang dalam memaparkan visi misi dan bisa menjawab pertanyaan dengan taktis dan cerdas adalah Faisal Basri. Jawabannya sangat lugas, cerdas dan masuk akal. Tentang PDAM, jalan tol, dan bahkan peningkatan APBD DKI. Sementara itu kandidat nomor 6 Alex Nurdin juga dapat tenang memaparkan visi misi namun terlalu lambat bicaranya hingga pertanyaan tak terjawab tuntas dalam sesi tanya jawab dengan panelis.
Fauzi Bowo sempat keteteran menjawab pertanyaan panelis, demikian juga Jokowi. Jokowi ditanya tentang profil sekolah di DKI oleh Hendri Saptorini yang sudah memegang data dan Jokowi sendiri tak tahu detil data tersebut. Pertanyaan demi pertanyaan dapat dijawab namun saya mengamati ada rasa grogi. Sama seperti Fauzi Bowo. Kandidat Hidayat Nur Wahid terlalu cepat bicaranya hingga sulit dimengerti. Bahkan sempat dikritik salah seorang panelis. Jawaban juga menjadi kurang tak tis.
Sementara calon independen mantan hakim agung Sarpanji bicaranya tenang dan tempo sedang dengan jawaban yang standar.
Semua kandidat tentu memaparkan sesuatu yang ideal dan mimpi Jakarta yang lebih baik. Hanya masalahnya benarkah dapat direalisasikan setelah terpilih jadi gubernur DKI kelak?
Hal yang menarik saat Faisal Basri menyampaikan tentang rencara untuk meninjau ulang kontrak PDAM dengan perusahaan swasta. Dia juga menyampaikan keherannya karena negoisasi itu tak segera dilaksanakan oleh gubernur DKI, namun diralatnya sudah dilakukan. Saat kamera menyorot ke Fauzi Bowo tampak Fauzi Bowo mengelus-elus kumisnya yang lebat. Entah apa maksudnya.
Bagi saya pemenang debat tadi adalah Faisal Basri. Sayang kadang kepintaran dan kecerdasan saja tak cukup dalam meraih suara pemilih.
Biarlah rakyat DKI yang menentukan siapa yang layak jadi gubernurnya dalam 5 mendatang. Semoga yang terpilih adalah yang terbaik yang akan membawa Jakarta lebih nyaman dihuni, berpihak pada rakyat kecil, membatasi mal dan super market mau pun mini market, memberi ruang pada pedagang kecil, mengadakan lebih banyak lagi angkutan massal yang nyaman bagi warganya, mengurangi polusi Jakarta, dapat mengatasi banjir bersama seluruh elemen warga dan daerah penyangga Jakarta dan DAS sungai-sungai yang ada di Jakarta.
Wah banyak yang kita inginkan dari seorang gubernur DKI, semoga Jakarta menjadi lebih baik di masa depan, amin!
BUDE BINDA