Lihat ke Halaman Asli

Menulis Ilmiah Kok Sulit Ya?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh Bude Binda

Saya dapat pesan pendek dari teman yang mengajak pelatihan menulis artikel ilmiah di saat liburan. Tertarik juga saya, apa lagi ada embel-embel gratis. Walau sempat timbul tanda tanya kok gratis? Dulu Pak Widi teman saya yang mengirim pesan singkat (sms), sudah lama mengajak pelatihan namun biayanya sekitar Rp350.000,00.

Saya pun minta ijin suami, ternyata diijinkan. Berangkatlah saya tadi ke SMPN 1 Wanadadi untuk menghadiri pembukaan pelatihan.

Acara ini dibuka  pejabat dinas pendidikan kabupaten. Dengan lama pidato hampir satu setengah jam. Berbagai penjelasan beliau paparkan, tentang jam mengajar 24 jam, guru yang harus berpakaian sopan, taat peraturan, dst. Penjelasan Pak Widi sebagai ketua panitia, ternyata pelatihan ini lanjutan dari kegiatan MGMP BERMUTU. Kelompok 2, kelompoknya Pak Widi sudah selesai tahun ini, beberapa kelompok yang sudah selesai menyusun proposal pelatihan, diajukan dan ternyata hanya satu kelompok yang dapat bantuan ya kelompok 2 ini. Bantuan dana sebesar Rp28.000.000,00. Pelatihan diadakan 16 X pertemuan. Dicari waktunya di saat liburan, minggu ini tiga hari, Selasa, Rabu, Kamis. Minggu depan juga tiga hari. Masih ada jadwal Agustus.

Pelatihan ini sekaligus lokakarya karena peserta sebanyak 20 ini diwajibkan menulis, baik PTK (penelitian tindakan kelas), mengubah PTK jadi artikel ilmiah, mau pun menulis artikel ilmiah populer.

Saya diajak ikut, karena kelompok 2 tak semua bersedia mengikuti pelatihan di saat liburan. Maka diajaklah teman-teman di lain kelompok yang memang benar-benar berminat di bidang menulis, khususnya menulis karya ilmiah yang diperlukan untuk pengembangan profesi berkaitan dengan salah satu persyaratan kenaikan pangkat. Bukan rahasia lagi banyak guru yang mentok di IV A karena masih belum mampu atau belum mau menulis karya ilmiah sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dari IV A ke IVB.

Bahkan di tahun 2013 kelak sejak IIIC ke IIID sudah dipersyaratkan pengembangan profesi yang berupa karya ilmiah, mau pun karya inovatif, atau karya seni.

Sebenarnya untuk pelatihan menulis baik artikel ilmiah mau pun PTK saya dan teman-teman sudah berkali-kali mengikuti dengan nara sumber yang berbeda mau pun sama. Dari Pak Mulyadi LPMP Jawa Tengah, Pak Sarwiji Dosen UNS, Pak Muhamad Doyin dari UNNES, Pak Subiantoro dari UNNES. Namun jejalan berbagai teori ini baru sebatas ilmu yang belum diterapkan dalam sebuah tulisan.

Nara sumber untuk penulisan kali ini Pak Muhamad Doyin lagi. Semoga saja kali kami benar-benar praktik menulis PTK mau pun artikel.

Kalau artikel sebenarnya saya sudah menulis beberapa, baik yang sudah saya posting di Kompasiana mau pun yang masih saya simpan. Ada tentang UN, tentang guru gemar membaca dll.

Sayangnya kalau saya kirim untuk media cetak kok belum dimuat. Padahal saya kalau mengirim  satu dua kali tak dimuat malas ngirim lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline