Lihat ke Halaman Asli

Rindu Terlarang

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh Bude Binda

Pernahkan Anda merasakan ini? Hati yang terkoyak rindu, namun rindu itu di wilayah yang terlarang?

Ah, aneh ya, perasaan dan hati sulit dikendalikan oleh akal. Akal mengatakan "Kau tak boleh rindu lagi padanya!". Namun justru hati tertambat dan akhirnya kepala ikut memikirkankan dia yang ada di ruang gelap. Huh!

Kekasih gelap di hari terang, membawa  hatiku ke rindu terlarang. Bolehkan kita merindu milik orang lain? Haruskah kita menahan dan melupakan kekasih hati di masa lalu? Ruang masa lalu itu kadang bersinggungan dengan ruang masa kini, tak terelakkan.

Kisah kasih yang dulu sepahit empedu, walau kadang juga semanis madu kini bagai lembar kenangan yang indah. Terlalu manis untuk dilupakan kata Slank.

Ah sudahlah, dia ada di sana, di rumah yang telah berpagar dan tak ada celah pintu untukku masuk melongokkan hatiku. Tak ada........

Lebih baik kunikmati saja hadirku di sini, sekarang, dengan segala kelimpahan yang diberikan Tuhan untukku.

BUDE BINDA

Jumat, 24 Februari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline