Lihat ke Halaman Asli

Temanku Herujita Terkena Dampak Letusan Merapi

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada beberapa hari ini kami alumni IKIP Yogyakarta FPBS jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  angkatan 1988 saling berkirim kabar di face book berbagi cerita Merapi. Namun terhenyak juga saat ada yang menanyakan kabar Herujita Handaka yang tinggal di  lereng Merapi Magelang. Mahmudah yang pertama menanyakan kabar Heru. Jawabannya pada hari Kamis  4 November Rifai teman kami yang menjadi guru di Banten menerima SMS dari Heru yang isinya dia dan tetangga-tetangganya mengungsi di SMPN 2 Muntilan sejumlah 115 orang dan masih belum dapat bantuan.

Teman yang jadi dosen di UNY Tadkiroatun segera terketuk hatinya bersama-sama dengan dosen lain hari Jumat mencari tempat pengungsian Heru di Muntilan, namun Muntilan seperti kota mati. Rumah kosong ditinggalkan penghuninya, pohon-pohon meranggas dan gelap karena awan serta abu. Pencarian Tadkir tak berhasil bahkan saat menghubungi HP Heru karena sudah Maghrib Heru menyarankan Tadkir dan rombongannya untuk pulang saja. Hari Sabtu giliran Wicak yang mengajar di MTs N Bantul dan tinggal di Bantul mencari Heru, sama seperti Tadkir Wicak tidka berhasil menemukan SMP N 2 Muntilan dan pulang dengan tak jumpa Heru. Kami pun mulai bingung, sementara akhirnya kami tahu nomor rekening Heru di bank Mandiri namun karena hari Sabtu bank tutup.

Teman-teman mencoba menggalang dana, lewat murid-murid di sekolah masing-masing, di desa dengan memberdayakan Karang taruna seperti yang dilakukan Arif Kusdarminto dan Supardi di Ngawi.

Lebih miris lagi saat tadi malam kami kembali dapat kabar rumah Heru  luluh lantak diterjang awan panas, Ya Allah semoga Heru dan keluarganya diberi ketabahan dan kekuatan iman.Amin.

Hari ini Wicak kembali akan mencari SMPN 2 Muntilan tempat Heru  keluarga dan tetangganya mengungsi. Sementara tadi saya di acara kegiatan MGMP Bahasa Indoensia program BERMUTU menyampaikan tentang derita Heru ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP di kabupaten Magelang dan mendapat respon yang baik dari teman-teman peserta MGMP yang ada 14 orang. Dana yang spontan terkumpul tadi kutransfer ke rekening Heru di bank Mandiri. Semoga walau sedikit dapat mengurangi beban Heru dan keluarganya.

Demikianlah temanku Heru yang ternyata rumahnya diterjang wedhus gembel, sedih sekali rasanya kami teman-teman kuliahnya yang dulu biasa bersama-sama belajar dna bercanda. Saya bahkan masih ingat saat semester 9 ada 2 mata kuliah yang kuulang yang sama persis dengan Heru . Jam  pertama kuliah di gedung FPBS  baru dan selanjutnya kuliah di gedung FPBS lama yang jaraknya lumayan jauh. Heru selalu mempersilakan aku untuk membonceng vespanya. Yang berkesan seturun  dari boncengan Vespa Heru betisku atau rokku selalu hitam kena oli vespanya Heru. Walau demikian ku selalu berterima kasih  padanya sudah memberiku  tumpangan selama satu semester, sampai kami sama-sama lulus dari dua mata kuliah tersebut.

Semoga kami tetap solid dalam membantu Heru baik moril mau pun materiil.

Banjarnegara, 8 November 2010 untuk Herujita dari teman-teman Bahterasia' 88.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline