Lihat ke Halaman Asli

Dawet Ayu Banjarnegara

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Makanan  khas Banjarnegara buntil, combro kering, alen-alen, dan minuman dawet Ayu Banjarnegara. Di antara kuliner khas itu yang telah berhasil menasional dawet ayu. Dawet khas Banjarnegara ini minuman yang terdiri dari santan, air gula Jawa atau juruh dan isinya dawet yang terbuat dari tepung beras dan sedikit tepung pohon aren atau disebut tepung gelang.

Dawet ini berwarna hijau karena saat membuat airnya menggunakan air perasan daun pandan dan daun suji. Wangi daun suji dan hijaunya alami, menyegarkan.Juruh dawet kadang saat musimnya ditambah nangka atau durian, hemm, kedua buah ini menambah kelezatan dan aroma dawet.

Mengapa dawet Banjarnegara disebut dawet ayu? Konon cerita bermula saat Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang dulu saat ku SD (tahun 70-80an) sangat terkenal di seantero Karesidenan Banyumas  pentas di Banjarnegara, mereka sempat mampir minum dawet di kedai dawet utara terminal Bus  jalan Dipayuda, mereka terkesan dengan rasa dawet yang segar, manis. Penjualnya perempuan cantik yang bernama Ibu Munarjo. Nah terinspirasi dawet dan penjualnya ini terciptalah lagu calung Banyumasan berjudul Dawet Ayu Banjarnegara. Lirik lagunya:

Kakang kakang pada plesir maring ngendi yo yi

tuku dawet dawete Banjarnegara

seger, anyes, legi

seger, anyes, legi dawete Banjarnegara.

Artinya:

Kakak kakak mau piknik kemana

beli dawet dawet Banjarnegara

segar, dingin, manis dawetnya Banjarnegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline