[caption id="attachment_385340" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu cara bikin wedang kopi"][/caption]
Membaca tulisan teman-teman di kompasiana akhir-akhir ini banyak yang mengulas tentang kopi dari berbagai pengalaman dan sudut pandang mereka. Memang tak akan pernah habis-habisnya jika membicarakan minuman yang satu ini, entah sudah beberapa ulasan, tulisan yang tersebar baik kajian secara ilmiah, bisnis ataupun sekedar bahan obrolan ringan. Seperti yang sering kita lihat di masyarakat saat bertemu/bersosialisasi sambil meminum kopi adalah awal dari obrolan mungkin juga gagasan yang terucap sambil menunggu kopi siap di sruput ( dalam bahasa Jawa).
Kali ini penulis ingin juga berbagi pengalaman berkopi ria. Awalnya penulis belum bisa/tahu nikmatnya minum kopi itu dimana. Meski sudah mencoba berbagai merk kopi yang beredar di pasaran tetap saja belum menemukan chemistry yang benar-benar klik saat tegukan pertama hingga akhir. Setelah mencoba membaca tulisan-tulisan, mengobrol dan bertanya-tanya dengan mereka yang lebih paham dengan perkopian sampailah penulis pada beberapa point agar saat minum kopi mempunyai arti, lebih dari sekedar minum kopi. Antara lain :
- Sebisa mungkin kopi yang ingin kita minum entah dari jenis kopi Arabica/kopi Robusta benar-benar dari kopi berkwalitas baik. Indonesia kaya akan kopi berkawlitas baik (kopi Gayo Aceh, Mandaeling, Lampung, Toraja, Bali, Nusa Tenggara dan kopi Papua). Usahakan biji kopi yang akan digiling tak ada campuran bahan-bahan lain, seperti jagung atau beras. Faktor saat menyangrai biji kopi juga ada pengaruhnya terhadap aroma kopi setelah di giling nanti.
- Sebagai informasi, jika kita tidak ingin direpotkan dengan proses sangrai biji dan giling biji kopi, kini sudah banyak yang jual, baik secara off line maupun secara on line kopi-kopi berkwalitas yang dimaksud diatas.
- Penikmat/peminum kopi sejati dari informasi yang penulis dapat, adalah meraka yang meminum kopi murni, kopi hitam, baik kopi Arabica yang berasa asam atau kopi Robusta yang kuat pahitnya tanpa campuran. Bahkan ada pengggila kopi mengatakan gula yang kita campur dalam kopi adalah perusak rasa kopi tersebut. Usahakan jangan terlalu manis, agar aroma/cita rasa kopi benar-benar kita rasakan. Tetapi itu semua kembali kepada masing-masing selera saat meminumnya.
- Karena kita sudah yakin asal muasal kopi yang akan kita nikmati benar-benar berkwalitas, maka saat pembuatan/penyajiannya pun, baik memakai ala barista coffee shop terkenal atau cara rumahan dengan seduh langsung, dijamin kopi yang kita dapat sangat luar biasa rasanya. Akan terasa lain dengan kopi pabrikan atau kopi suset pada ummnya. ( Boleh dibuktikan ).
- Alangkah lebih baik jika saat ingin membuat kopi, biji kopi digiling terlebih dahulu, baru kopi kita bikin. Kalau kita banyak waktu hal tersebut sangat dianjurkan dalam menikmati segelas kopi. Tapi jika seandainya karena keterbatasan waktu, sementara abaikan dulu tahapan giling kopi sendiri itu. Kita cukup sedia kopi bubuk siap saji. Dan saat penyimpanan jangan terlalu lama. Simpan pada tempat yang rapat, agar aroma dan cita rasa kopi tetap terjaga.
- Menikmati secangkir kopi boleh dianggap semacam ritual wajib bagi penggemar kopi sejati entah saat sendiri atau saat berkumpul dengan teman, saudara dan sahabat dimanapun. Artinya saat kita sedang menikmati kopi harus pelan-pelan, sruput demi sruput. Minum kopi kurang pas kalau diminum seperti minum air putih, langsung gleg, langsung habis. Dan saat menikmati kopi seyogyanya kita duduk, usahakan cangkir/gelas yang kita pakai bukan dari plastik atau gelas foam seperti sering kita lihat di penjual gerai kopi. ( kecuali dalam situasi darurat)
- Kenikmatan saat meikmati kopi hangat tentunya akan lain lagi jika si pembuat dan penyaji melakukannya dengan penuh rasa dihati. (konon seperti yang di ceritakan di film Filosofi Kopi).
Beberapa tip tersebut diatas kiranya boleh dicoba jika ingin menjadi pengopi sejati, walaupun pendapat tersebut bersifat subyektif. Yang lebih penting minumlah kopi sehari secukupnya dan sesuai takaran.
Salam secangkir kopi pahit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H