Lihat ke Halaman Asli

Beberapa Bank yang Dapat Merakyat atau Menjadi Besar di Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DASAR pemikiran dalam mengangkat masalah sebagaimana terformulasikan dalam judul tulisan di atas bukan terletak pada modal atau asset yang dimiliki walaupun hal ini sangat penting dalam usaha perbankan, namun yang ingin dilihat atau dibahas dalam tulisan sederhana ini, adalah sistem kerjasama atau jaringan kerja yang sebenarnya telah ada atau dimiliki oleh beberapa bank di tanah air. Di mana hal ini pun dapat secara langsung atau tidak langsung meningkatkan jumlah modal atau asset yang menjadi faktor penentu kekuatan sebuah lembaga keuangan seperti bank.

Di samping Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan BRI Unit “Desanya” yang tersebar hampir di seluruh desa/kelurahan atau kecamatan di tanah air, maka Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Bukopin dengan pola kerjasama melalui pengembangan jaringan mitra usahanya, seperti BTN dengan PT Pos Indonesia dan Bank Bukopin dengan Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud)/Koperasi Unit Desa (KUD) atau Swamitranya yang juga tersebar di hampir seluruh tanah air, dapat dikatakan mempunyai peluang untuk menjadi sebuah bank yang besar karena luasnya wilayah pelayanan atau jaringan usahanya dan memiliki nasabah/calon nasabah yang banyak dari berbagai kalangan atau lapisan masyarakat/rakyatIndonesia di berbagai daerah di tanah air.

Keadaan ini cukup realistis dan logis bila dicermati, sebab PT Pos Indonesia (Kantor Pos dan Giro) dan Puskud/KUD ada di seluruh wilayah Indonesia baik itu di tingkat desa/kelurahan maupun kecamatan. Sedangkan soal jaringan telekomunikasi (Telkom, Telkomsel dan Indosat) sebagai salah satu faktor utama pendukung sistem perbankan dewasa ini juga telah masuk di hampir seluruh kecamatan di tanah air. Demikian halnya pertumbuhan ekonomi rakyat Indonesia belakangan ini (5 tahun terakhir) menunjukkan gejala yang membaik, di mana dapat dilihat pula perkembangan sektor riil di berbagai daerah yang terus meningkat. Dalam hubungan ini dapat pula dilihat orientasi beberapa bank tersebut di atas yang hampir sama, yakni terfokus pada nasabah atau masyarakat yang berkemampuan ekonomi menengah ke bawah, yang mana jumlah ini (ekonomi menengah ke bawah) pula yang mendominasi jumlah penduduk kita dewasa ini yang tercatat kurang lebih 240 juta orang. Selain itu juga kesadaran masayarakat untuk berinvestasi mulai meningkat yang dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam berbagai program tabungan, deposito, asuransi dan jual beli surat-surat berharga di berbagai bank dan bursa efek serta munculnya bank-bank baru dan lembaga-lembaga keuangan non bank di daerah-daerah selama 1 dekade belakangan ini.

Dengan demikian secara jaringan atau kerjasama, BTN dan Bank Bukopin dalam kesimpulan tulisaan singkat ini merupakan bank yang merakyat atau bakal menjadi Bank Besar di tanah air, apabila hal ini terus dipertahankan dan diperluas atau dikembangkan lagi seiring perkembangan dan tuntutan pasar, masyarakat dan IPTEK terutama Teknologi Informasi, misalnya pengembangan dalam produk-produk tabungan, kredit, deposito, mesin ATM pada Kantor-Kantor Pos atau KUD. Dari paparan dan optimisme ini, maka sekarang tinggal bagaimana dari pihak pemilik atau manajemen/pengelolanya dalam melihat atau memanfaatkan potensi atau peluang yang telah ada ini untuk menjadi Bank yang merakyat atau besar dalam era persaingan usaha perbankan yang kian ketat saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline