Lihat ke Halaman Asli

Toni Firmansyah Pemain Muda & Berbahaya

Diperbarui: 4 Juli 2023   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram/@OfficialPersebaya

Toni Firmansyah, pemain kelahiran 16 Januari 2005, secara mengejutkan memasuki lapangan pada menit ke-65 menggantikan Song Ui Yong dalam pertandingan melawan Persis Solo. 

Toni mampu mencuri sorotan berkat gol bunuh diri yang terjadi berkat umpan yang menusuk ke sisi pertahanan Persis Solo. Umpan tersebut membuat bek muda Persis Solo, Faqih Maulana, tidak dapat mengendalikan bola yang bergerak liar, dan berakhir dengan gol yang menyakitkan di gawang yang ia jaga. Kejadian tersebut menjadikan Toni Firmansyah menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola.

Toni yang bernomor punggung 68 merupakan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang. Berbeda dengan Ze Valente yang seorang pemain bertipe playmaker, bertugas untuk menginisiasi serangan dan membagi bola saat menyerang, Toni justru pemain yang bertipe melakukan tusukan yang membahayakan pertahanan lawan atau biasa disebut penyerang lubang. 

Dengan memanfaatkan  ruang kosong pada pertahanan lawan di imbangi dengan kecepatan yang ia miliki, kemampuan reading the game yang baik serta dribbling yang cukup membuat ia menjadi sosok AMF yang sangat dibutuhkan, saat lini depan Persebaya mengalami kebuntuan. Akan tetapi ia memiliki kekurangan pada postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan body yang kurang, mengakibatkan ia kurang bisa melakukan duel-duel udara dan keeping ball yang baik.

Mengawali debut pada laga pembuka Liga 1 2023-2024, Duel antara Persebaya Surabaya vs Persis Solo Stadion Manahan, Sabtu (1/7/2023). Pada debutnya itu, Toni tampil selama 25 menit dengan mencatatkan 12 kali sentuhan, 2 dribbling sukses serta 2 shot on target dan 1 gol menunjukkan bagaimana performa yang luar biasa. 

Gol yang terjadi pada sentuhan ke-8 nya, menunjukkan bagaimana ia pemain yang efektif. Namun masih terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan, beberapa kali blocking yang gagal, salah posisi serta keeping ball yang buruk harus segera mendapatkan evaluasi oleh Aji Santoso selaku pelatih Persebaya Surabaya.

Terlepas dari performa yang luar biasa pada laga debutnya, perjalanan Toni Firmansyah masihlah panjang, masih banyak laga yang harus ia jalani. Toni adalah toni, berhenti membandingkannya dengan Marselino seniornya. 

Biarkan Toni berproses, tanpa perlu dipuji secara berlebihan dan jika saat performanya turun tidaklah perlu mencacinya. Semoga Toni Firmansyah dapat menunjukkan performa terbaiknya dengan konsisten dan menjadi pemain andalan Persebaya atau bahkan timnas Indoneseia dimasa mendatang.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline