Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Hidup untuk Menyambut Harapan Dihari Esok

Diperbarui: 14 September 2024   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimalam yang sunyi ini aku tertidur termenung. Hal ini hanya aku mendengarkan suara alam yang menyeru. Dan akupun tak memahami arti daripada bunyian alam itu.

Dalam menjalani hari-hariku, namun tidak terasa waktu sudah jam sembilan jam sepuluh pagi menjelang siang. Tetapi hal ini yang aku katakan bukan tentang waktu, melainkan tentang pribadi seseorang.

Dihari yang tidak bersahabat dengan kita. Hal ini memerlukan keberanian untuk membenahi diri untuk menahan diri sejenak. Sebab pemaksaan diri di saat suasana hati buruk itu suatu keadaan kurang baik untuk bertindak.

Perenungan tentang kehidupan memang tidak menjanjikan secara nyata. Namun dengan perenungan tentang kehidupan pembelajaran hidup untuk mengevaluasi, mengubah dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik.

Di Malam yang sunyi ini, mengingatkan aku bahwa perenungan atas kehidupan yang dilalui itu sangat penting. Sehingga hal ini, memungkinkan adanya pengharapan baru yang akan tumbuh dihari esok. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline