Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Hidup untuk Menyambut Harapan Dihari Esok

Diperbarui: 8 September 2024   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimalam yang sunyi aku tertidur termenung. Hal ini hanya aku mendengarkan suara alam yang menyeru. Dan akupun tak memahami arti daripada bunyian alam itu.

Dalam menjani hari-hari tidak terasa waktu sudah jam sembilan jam sepuluh. Tapi ini yang aku katakan bukan tentang waktu. Melainkan tentang pribadi seseorang.

Dihari yang tidak bersahabat dengan kita. Hal ini memerlukan keberanian untuk membena diri untuk menahan diri sejenak. Sebab pemaksaan itu suatu penyiksaan yang sia-sia tanpa ada inbafnya.

Perenungan tentang kehidupan memang tidak menjanjikan secara nyata. Namun dengan perenungan tentang kehidupan pembelajaran hidup untuk mengevaluasi, mengubah dan memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik.

Di Malam yang sunyi ini, mengingatkan aku bahwa perenungan atas kehidupan yang dilalui itu sangat penting. Sehingga hal ini, memungkinkan adanya pengharapan baru yang akan tumbuh dihari esok. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline