Lihat ke Halaman Asli

Mie Ayam "Galak" yang Tajir

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pengkolan Mie Ayam itu oleh teman-temanku disebut sebagai “Mie Ayam Galak”, disebut begitu karena penjual mie tersebut – yang wanita – suka sinis dan ketus dalam menanggapi permintaan atau pertanyaan pelanggan. Tapi heran, Mie Ayam itu selalu ramai pembeli, ada yang makan ditempat, ada yang bungkus.

Lokasi Mie Ayam ini hanya mengambil tempat disudut jalan sebuah perempatan dekat kantorku yang lama. Hanya sebuah gerobak kecil ukuran standart penjual Mie Ayam jalanan pada umumnya. Dia mangkal disudut jalan itu, tanpa penutup (jika musim hujan dia hanya menyediakan sedikit penutup), hanya ada 3 bangku plastik yang disediakannya. Pelanggan yang membeli dan makan ditempat jongkok di pinggir jalan sekitar gerobak penjual, ada pula yang duduk di sepeda motornya, atau makan didalam mobilnya. Tapi entah kenapa pelanggan selalu ramai. Apakah ada praktek perdukunan yang melatar belakangi suksesnya?? Entahlah. Aku tak tahu pasti. Yang jelas, teman-temanku yang menyebut ibu penjualnya sebagai “ibu galak” pun berulang kali datang dan membeli Mie Ayam dari si-ibu galak tersebut, walaupun mereka sering di”galak”in. Salah satu temanku bilang “iki nggawene nganggo kathok” (“itu bikinnya pake celana dalem”, seperti gosip-gosip para pelaku praktek perdukunan). Ya eyaaa laaaahhh...jelas aja “nggawe nganggo kathok, mosok mudho”hahahaha..(jelas aja bikinnya pake celana, masa telanjang). Aku hanya pernah membeli Mie Ayam ini satu kali, rasanya lumayaann siiihhh..harga memang “kaki lima” tapi bukan termasuk rasa “bintang lima”.. Tapi, pembelinyaaaaa...ampun dahhh..bejibun segambreng ria. Dan alhasil, seperti cerita dari negeri dongeng, si empunya lapak Mie membeli sebuah mobil seharga ratusan juta secara “cash”, sebuah mobil dengan merek terkenal. Informasi “cash” ini didapat temanku dari seorang penjual makanan lainnya yang adalah teman dari suami si-Ibu galak (*panjang bener yah keterangannya xixixi..bingung??? sutra lahh) Hwoaaaaaa....lapaknya tetap dipojokan itu, gerobak tetaplah gerobak birunya yang kusam itu, kursi tetap tiga biji, tetapi di sisi gerobak itu kini nongkrong seonggok besi bermesin yang mengkilap kinyis-kinyis, cling-cling... Ternyata si-ibu galak itu bisa dikatakan sukses finansial, dan dia tetap segalak yang dulu. Bagaimana teori marketing untuk yang satu ini???? Hehehe... Salam ‘Galak’ ^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline