Lihat ke Halaman Asli

Golden Rules dan Tubir dari Sudut Pandang Profesi Bisnis

Diperbarui: 6 Agustus 2017   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Setiap profesi mau dari pedagang, pekerja maupun profesional ada rules yang tertulis maupun tidak tertulis. Semua ada gudiance, reward & punishmentnya. Di setiap profesi selalu ada teman atau partner. Baik itu rekan bisnis, rekan kerja ataupun rekan sekumpulan jenis bisnis dan profesi yg tergabung dalam asosiasi. Nah, sekarang bicara idol yg disini kita sering sebut member. Di JKT48 ada yang namanya golden rules yang menurut gw malah jadi bahan jualan mereka sebagai nilai tambah dan pembeda yang di gembar-gemborkan oleh manajement disaat awal pembentukan.

Terutama dalam masalah hubungan atau pacaran. Member sendiri tau aturan itu ada dan sanksinya pun ada, baik dari manajemen maupun fans. Pacaran dilarang merupakan sebuah aturan yang ditujukan untuk mendidik member lebih serius, fokus, dan tidak mengganggu dari sisi psikis dan finansial. Larangan pacaran disisi core bisnisnya ditujukan untuk memberikan nilai tambah kepada pelanggannya dalam hal ini fans untuk lebih mendukung program yg mereka jual agar lebih laris. Mungkin kelemahannya kalau dari sudut pandang perusahaan tidak ada divisi audit atau inspektorat atau komisi disiplin jika PSSI yang memantau, memeriksa dan menghukum bila terjadi kesalahan.

Ketidakmampuan tersebut bisa disebabkan berbagai macam hal, bisa karena efisiensi, bisa karena oknum yg melakukan pembiaran, dll. Kalau dari sudut pandang bisnis ada istilah "membakar warung sendiri" krn dari hal tersebut mereka menampilkan ketidakberesan dagangan mereka kepada pembeli dan calon pembeli. Member sendiri mungkin tertantang untuk melanggar aturan karena tdk ada sanksi tegas kepada pelanggar aturan sebelumnya yg membuat mereka mencoba untuk melanggar aturan tsb.

Tubir oleh fans kalau dari sudut pandang bisnis adalah komplain dari pelanggan, baik secara halus maupun kasar itu wajar. Kontrol yg kuat dari pelanggan terhadap produk yang mereka beli bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk tsb. Hal itu sendiri adalah materi khusus tentang prilaku konsumen. Sekarang hal yg harus dilakukan, dari perusahan harus bisa memperbaiki internal dalam hal ini orang dalam mereka untuk menegakkan aturan dan melakukan pengawasan. Hal yg paling dasar untuk dilakukan adalah memperbaiki sistem dan SDM (Sumber Daya Manusia) perusahaan itu sendiri.

Dan untuk para member sebisa mungkin memperbaiki prilaku dan menanamkan kesadaran diri bahwa profesi sebagai idol terikat dengan banyaknya aturan yang harus di patuhi dan semua buat kebaikan dan perkembangan kualitas diri member itu sendiri. Banyak nilai lebih dan hal baik yang bisa dipelajari ketika kita memang benar-benar serius dalam menjalani sebuah profesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline